Solo (ANTARA News) - Tim Sritex Dragon Solo menelan kekalahan kandang ketiga setelah ditaklukkan Tomang Sakti Jakarta dengan skor 44-71 pada pertandingan IndiHome Womens National Basketball League (WNBL) Indonesia 2015 Seri III di GOR Sritex Arena, Minggu.

Tim Sritex selama seri III pada pertandingan perdana dikalahkan oleh Fever Surabaya skor 44-79, kedua ketika melawan Sahabat Semarang (61-63), dan terakhir harus takluk di tangah Tomang Sakti Jakarta (44-71.

Tim Sritex Solo yang diasuhan oleh pelatih Pek King Dhay melawan Tomang Sakti pada kuarter pertama mampu mengimbangi TSJ, yang juga juara bertahan kompetisi WNBL. Lamia Rosidi dan kawan kawan sempat mengimbangi permainan TSJ meski akhirnya kuarter pertama kalah 12-19.

Bahkan, pemain Sritex yang kelihatan bermain beringas karena mendapat dukungan pernonton, tetapi mereka kalah dalam perebutan bola-bola rebound. Sehingga, Maharani Adhipuspitasari dan kawan kawan semakin tertinggal dama pengumpulan angka dan kalah 24-33 pada kuarter kedua.

Tomang Sakti yang koordinir pemain nomor punggung 14, yakni Wulan Ningrum lebih dalam permainan dan serangannya sering mengahsilkan poin. Sehingga, Sritex semakin ketinggalan jauh dalam mengumpulan angka atas Tobang Sakti, dan kalah di kuarter tiga dengan 35-56.

Sritex melakukan rotasi pemain karena mereka kelihatan stamina menurun sehingga Tomang Sakti sudah sulit dibendung dalam merolehan angka. Dan, pada kuarter ketiga Sritex menambah sembilan poin sedangkan Tomang Sakti 11 poin. Tim tuan rumah harus mengakui keunggulan Tomang Sakti, skor akhir 44-71.

Pemain Tomang Sakti, Marina menyumbang poin terbanyak untuk timnya, yakni 14 poin, di kubu Sritex pemain yang produktif menbgahsilkan angka yakni Lamia Rosidi yakni 10 poin.

Pelatih Tomang Sakti Jakarta Raoul Miquel Hadinata mengakan timnya bermain di seri Solo dua kali dan semuanya berhasil memperoleh kemenangan. Tomang pertama lawan Rajawali Bandung menang (100-34) dan Sritex juga unggul (71-44).

Namun, timnya melawan tuan rumah Sritex menyayangkan permain menjurus ke kasar. Karena, dua pemainnya yang cedera yakni Sarce dan Anne. Kedua pemainnya itu, cedera dagu dan sikunya saat lawan tuan rumah.

"Kami sudah mengantisipasi melawan Sritex dengan menjaga ketat pemain lawan agari tidak membuat angka tiga poin. Strategi itu, ternyata berhasil dan menghadang peluang alwan menambah poin," katanya.

Menurut dia, timnya melakuna pertandingan berat di seri selanjutnya di Semarang, melawan tim tuan rumah Sahabat dan Fever Surabaya yang menempati klasemen puncak saat ini. Tomang Sakti memang target bisa lolos keempat besar.

"Kami pada Seri IV Semarang, waspada lawan tuan rumah Sahabat. Kami target tetap mendapatkan poin lawan Sahabat," katanya.

Pelatih Sritex Dragon Solo, Pek King Dhay, mengatakan, timnya melawan Tomang Sakti kelihatan tidak penuh semangat dan kalah semuanya baik bola-bola atas dan maupun bawah, sehingga poin ketinggalan jauh.

"Anak-anak bermain tidak bisa maksimal, kemungkinan karena kelelahan saat melawan Sahabat pada pertandingan sebelumnya," katanya.

Menurut Pek King Dhay, pihaknya tidak bisa berpikir lagi apa yang akan dilakukan, stamina pemainnya turun dan peluang untuk menambah poin banyak yang gagal.

"Tomang Sakti bermain bagus dan mereka gerakan tanpa bola sering bisa menembus pertahanan Sritex," katanya.,

Sementara pada pertandingan sebelumnya antara Fever surabaya melawan Merah Putih Predators Jakarta, dimenangkan oleh Fever dengan skor 68-47. Kemenagan Fever memantapkan tim asal Surabaya itu, mendudukan puncak dengan14 poin dari delapan kali pertandingan.

Tim diurutan kedua klasemen sementara WNBL diduduki Sahabat Semarang dengan 13 pin , disusul Tomang Sakti Jakarta (12), Meragh Putih Jakarta (9), Sritex Solo (9), dan terakhir Rajawali Bandung (7).

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015