Sanaa (ANTARA News) - Sebuah penerbangan pertama Iran, Minggu, mendarat di ibu kota Yaman, sehari setelah para pejabat dari kota yang dikendalikan milisi Syiah itu menandatangani perjanjian penerbangan dengan Teheran.

Pesawat Mahan Air tiba di Sanaa dengan membawa tim dari Bulan Sabit Merah Iran dan bantuan kesehatan, kata seorang pejabat penerbangan, lapor AFP.

Diplomat senior Iran tampak menyambut penerbangan itu - yang pertama antara kedua negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Kantor berita resmi Yaman, Saba, yang dikendalikan oleh milisi Syiah yang menyerbu Sanaa pada September, mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan antara Mahan Air, Iran dan Yemenia akan terjadi 14 penerbangan setiap minggu.

Teheran telah berulang kali dituduh mendukung milisi Huthi.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan pada Selasa bahwa dukungan "kritis" kepada milisi dari pemerintahan mayoritas Syiah di Iran "berkontribusi" pada gagalnya pemerintah Yaman.

Iran menyangkal "permainan menyalahkan" Kerry dan bersikeras bahwa intervensi asing di Yaman akan "memperumit situasi."

Presiden Abedrabbo Mansour Hadi mengundurkan diri di bawah tekanan pada Januari dan ditempatkan di bawah tahanan rumah oleh kelompok Huthi. Namun ia berhasil melarikan diri akhir pekan lalu ke kota utama selatan, Aden.

(Uu.G003/T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015