... rumor jamnya hilang dan ada bagian lainnya. Saya pastikan tim SAR mempunyai kode etik mereka tidak akan ambil barang korban karena itu adalah pantangan...
Jakarta (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyerahkan uang korban pesawat jatuh AirAsia QZ8501 kepada keluarga korban lewat perantara perwakilan AirAsia Indonesia.

"Uang senilai 8.000 dolar AS, 5.000 dolar AS, kemudian ada juga identitas dan jam tangan yang kami serahkan lewat pihak AirAsia," kata Kepala Badan SAR Nasional, FHB Soelistyo, di Jakarta, Senin.

Temuan harta berharga itu sendiri nantinya akan diberikan kepada pihak keluarga korban. Tiga kardus barang yang diberikan Soelistyo kepada AirAsia Indonesia itu.

Masing-masing kardus itu milik tiga penumpang korban kecelakaan pesawat terbang itu,  Di antaranya atas nama Yuni Indah dari Ponorogo, Indah Diani Abraham (Surabaya), dan Herumanto Tanus (Surabaya).

Soelistyo mengatakan, Badan SAR Nasional tidak mengutak-atik barang temuan dari korban, termasuk mengambil sebagian atau seluruhnya.

"Ada rumor jamnya hilang dan ada bagian lainnya. Saya pastikan tim SAR mempunyai kode etik mereka tidak akan ambil barang korban karena itu adalah pantangan," kata dia.

Sementara itu, bangkai pesawat AirAsia QZ8501 telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Senin, di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta, yang akan menjadi bahan investigasi KNKT.

Reruntuhan badan utama itu bagian dari pesawat naas rute Surabaya-Singapa yang jatuh pada akhir 2014.

Basarnas berhasil mengangkat reruntuhan itu di Selat Karimata itu pada pukul 16.00 WIB, Jumat (27/2) dan diangkat kapal Crest Onyx kemudian dibawa ke Jakarta. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015