Pekanbaru (ANTARA News) - Gerai penjualan tiket maskapai yang berada di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru diperbolehkan beroperasi sampai 31 Maret 2015 menyusul instruksi Menhub Ignasius Jonan melalui surat edaran Nomor:HK.209/I/16PHB.2014.

"Saat ini bandara Pekanbaru tengah melakukan persiapan menjelang penutupan gerai penjualan tiket. Tahap persiapan sedang jalan dan penutupun gerai maskapai diberlakukan per 1 April 2015," papar Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Adizar di Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan PT Angkasa Pura II telah menginformasikan penutupan gerai maskapai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten dan Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatera Utara yang di mulai kemarin telah berjalan lancar.

Sedangkan petugas pelayanan disiapkan PT Angkasa Pura II yang dilengkapi satu unit koputer untuk membantu masyarakat di bandara dalam melakukan pembelian tiket maskapai secara jaringan seperti di Bandara Internasional Kualanamu tersentralisasi di terminal penumpang.

"Nanti, kemungkinan gerai maskapai saat ini akan difungsikan jadi tempat petugas pelayanan yang dilengkapi dengan komputer yang terhubung dengan masing-masing maskapai. Atau bisa juga jadi print out tiket, jika calon penumpang hanya membawa code booking ke bandara," ucapnya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bulan lalu telah meminta setiap maskapai menyediakan mesin otomatis untuk melayani tiket penerbangan darurat (go show) sebagai investasi untuk menggantikan loket bandara yang diperkirakan ditiadakan Mei 2015.

"Saya enggak mau ada loket bandara, ganti saja dengan mesin, seperti vending machine (mesin penjual otomatis)," kata Jonan dalam sambutannya pada peluncuran izin terbang secara online di Kemenhub di Jakarta.

Selain itu, Jonan meminta maskapai untuk menyediakan jasa pelayanan penumpang (customer service) yang menghubungkan ke bagian penerbangan untuk tiket "go show".

"Kalau maskapai tidak bisa investasi itu, tutup saja," katanya.

Menurut dia, upaya penghapusan loket bandara efektif untuk menghilangkan praktik calo yang selama ini dikeluhkan oleh penumpang.

"Karena praktik percaloan di hampir semua bandara besar itu sudah terlalu bising," katanya.

(M046)

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015