Kotabaru (ANTARA News) - DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mewacanakan pembangunan jalan bebas hampatan (tol) di atas laut yang menghubungkan Siring Laut-Stagen untuk mengatasi padatnya arus lalu lintas perkotaan di daerah itu.

Ketua Komisi II DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis, di Kotabaru, Senin mengatakan, wacana tersebut sangat realistis mengingat Kotabaru menjadi poros maritim Indonesia yang dicanangkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

"Hasil studi banding kami ke Kabupaten Badung, salah satu kebupaten di Provinsi Bali yang sangat makmur, karena PAD mencapai Rp3,2 triliun, salah satunya dari sektor ekonomi dan pariwisata," ujar Syairi.

Kaitannya dengan Kotabaru yang ditetapkan sebagai daerah poros maritim Indonesia karena posisinya yang stragetis berada di central Nusantara, maka sudah sepantasnya memikirkan peningkatan pembangunan khususnya infrastruktur.

Mengimbangi rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Laut dengan Tanah Bumbu daratan Kalimantan, maka Kotabaru juga harus berbenah.

Diketahui perkotaan yang kini cukup padat ini ternyata hanya memiliki satu jalur utama, sehingga tiap tahun dipastikan akan semakin padat lalu lintasnya karena lebar jalan tidak sebanding pertumbuhan kendaraan.

Kajian dalam studi banding di Bali tepatnya Dinas Perhubungan, lanjut dia, Kabupaten Badung yang notabene wilayahnya lebih besar dari Kotabaru ternyata berani membuat terobosan monumental yakni membangun tol di atas laut yang menghubungkan dengan Nusa Dua Bali.

Sementara disinggung tentang anggaran yang besar untuk mewujudkan wacana tersebut, politisi Partai PDIP ini menganggap itu bukan masalah bagi Kotabaru, karena ini proyek nasional maka dananya haus APBN.

"Kita sebagai tuan rumah tinggal mengatur, merencanakan dan mengkaji, termasuk pembuatan konsep dan master plan yang matang, kemudian menyampaikannya ke pusat," ujar Syairi.

Memang tidak dapat dipungkiri, lanjutnya, kendala teknis akan dihadapi misalnya seberapa luas jalur yang akan dibangun tol di atas laut yang dibangun mulai dari Siring Laut hingga Bandara Stagen ini masuk dalam area Cagar Alam (CA), tapi hal itu bisa dicarikan solusi.

Masih menurut dia, jika pembangunan tol ini terwujud, ditambah lagi terhubungnya Pulau Laut dengan Tanah Bumbu melalui jembatan, maka Kotabaru akan mengaloami kemajuan yang sangat pesat. Dampak nyata yang dirasakan masyarakat yakni peningkatan perekonomian sehingga kesejahteraan bisa dicapai.

"Sehingga kita tidak hanya mengandalkan sektor pertambangan yang makin lama akan habis persediannya, tapi melalui peningkatan infrastruktur ini dapat mengembangkan potensi lain yang dimiliki seperti pariwisata, pertanian dan kelautan," pungkas Syairi.

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015