Birmingham, Inggris (ANTARA News) - Kembalinya Lin Dan ke All-England Terbuka untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir pada Rabu esok semestinya menunjukkan bahwa masih menjadi pemain terbaik di dunia  kendati dia jarang tampil belakangan ini.

Dalam prosesnya, juara Olimpiade dari Tiongkok itu bisa membantu turnamen berumur 116 tahun nan terkenal itu dalam mengklarifikasi gambaran buram di puncak pertandingan nomor tunggal putra pada saat ketika periode kualifikasi Olimpiade mendatang tinggal beberapa pekan.

Oleh karena itu, kata Peter Gade, mantan pebulutangkis nomor satu dunia dan orang Eropa terakhir yang memenangkan tunggal putra All-England, menegaskan bahwa bulu tangkis perlu masa stabilitas yang bisa diciptakan Lin Dan dan All-England tahun ini.

"Belakangan ini ada transformasi yang paling aneh," kata pebulutangkis Denmark yang pensiun pada Olimpiade 2012 setelah selama lebih dari satu setengah dekade berada di puncak.

"Ada sebuah kelompok besar berisi sekitar 12 atau 13 pemain yang saling mengalahkan, namun semoga kita akan menyaksikan gambaran yang lebih jelas sebelum Olimpiade. Turnamen itu memerlukan hal tersebut."

Gade yakin, kendati Lin Dan sudah berusia 31 tahun, dia tetap cukup bagus untuk menjuarai Olimpiade 2016.  Menurut Gade, pemain Tiongkok itu mampu menjuarai All-England kali ini kendati hanya berperingkat lima.

"Saya tak melihat perubahan besar jika dia tengah berada pada performa puncak," kata Gade. "Dia masih pemain terbaik. Dia telah menunjukkan hal itu pada beberapa kesempatan. Andai pun ada pertanyaan, maka itu adalah apakah dia ingin bermain.

"Ini juga adalah periode aneh untuk dia. Dari luar kita tak bisa mengetahui apa alasan dia tidak bermain," kata Gade menunjuk jarang tampilnya Lin pada berbagai turnamen sejak berubah pendirian mengenai pensiun setelah Olimpiade London.

Peluang  Lin pekan ini mungkin lebih besar karena Lee Chong Wei, sang juara bertahan All-England, tak bisa mempertahankan gelarnya sampai tuduhan doping kepadanya terdengar.

Penundaan ini menyakitkan, kata Gade. "Kita perlu bergerak cepat mengatasi masalah, dengan cara apa pun kita melakukannya. Mustahil mengatakan apakah yang sudah terjadi itu benar atau salah, namun kitab perlu keputusan."

Sejak absennya Lee dari tour ini, Chen Long, juara dunia dari Tiongkok, telah menjadi pemain nomor satu dunia, kendati Gade tidak menafikan sesama Denmark pekan ini boleh jadi mengikuti jejaknya menjuarai All-England dalam 16 tahun terakhir.

"Jan (Jorgensen) adalah yang paling dekat," kata Gade menunjuk unggulan kedua yang sama-sama dari Denmark.

"Tapi ada sebuah kelompok besar yang di dalamnya termasuk Jan, dan dia harus menunjukkan bahwa dia bisa stabil pada level tertinggi ini," sambung dia seperti dikutip AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015