Jakarta (ANTARA News) - BUMN konstruksi PT Brantas Abipraya akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp300 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik beton pra cetak dan pembiayaan (refinancing).

"Tidak dipungkiri bahwa peranan sektor konstruksi masih menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sektor konstruksi, perseroan akan diuntungkan," ujar Direktur Utama Brantas Abipraya, Bambang E Marsono di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa total nilai pasar konstruksi nasional tahun 2015 diperkirakan naik menjadi Rp450 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp360 triliun. Sedangkan total indikasi pengembangan infrastruktur menurut Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mencapai Rp1.786 triliun.

Salah satu bentuk dukungan konstruksi nasional, ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengalokasikan dana dari hasil penerbitan obligasi itu untuk tambahan setoran modal kepada entitas anak perseroan sebesar 50 persen, investasi pembangunan pembangunan Pabrik Beton Pra Cetak sebesar 33 persen, dan sisanya 16,67 persen untuk refinancing.

Ia menambahkan bahwa kupon bunga obligasi yang ditawarkan perseroan itu di kisaran 10,75-12 persen. Obligasi itu diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu tiga tahun dengan jaminan berupa piutang performing, baik yang sudah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari yang berasal dari proyek-proyek yang telah dilaksanakan perseroan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi yang terhutang.

"Proyek-proyek pemerintah telah mendominasi kontrak-kontak yang diperoleh perseroan, total dari nilai proyek perseroan sekitar 75 persen dari pemerintah. Dengan demikian, maka perseroan akan terjamin dalam hal pembayarannya," kata Bambang E Marsono.

Tercatat, nilai kontrak hingga September 2014 mencapai Rp1,553 triliun, dimana porsi pemerintah sebesar Rp1,356 triliun dan swasta Rp197 miliar. Sedangkan pendapatan perseroan dari Pekerjaan Umum sebesar Rp932 miliar dari kementerian lain-lain Rp200 miliar, Pemda I dan II Rp217 miliar, BUMN Rp148 miliar dan swasta Rp138 miliar.

Sementara itu, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi, yakni PT Bahana Securities. Masa penawaran awal atau "book building" rencananya bakal dilakukan pada 3-16 Maret 2015 dengan masa penawaran umum 27-30 Maret 2015, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 6 April 2015.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015