Shanghai (ANTARA News) - Pangeran William melakukan diplomasi olahraga di Tiongkok, Selasa, dan masuk ke lapangan sepakbola di sebuah sekolah di Shanghai.

William, mengenakan setelan biru gelap, menghentikan bola tersasar, mengetuknya dua kali dengan sepatu hitam sebelum menendang bola masuk ke hamparan rumput buatan.

Kunjungan William ke Tiongkok menjadikannya sebagai tamu tertinggi dari kerajaan Inggris sejak kunjungan Ratu Elizabeth II pada 1986, dan sarat dengan lambang sebagai upaya Inggris memperbaiki hubungan diplomatik dengan Beijing.

Pada Senin, saat bertemu pemimpin Tiongkok Presiden Xi Jinping, William mengatakan: "Saya tahu Anda seorang penggemar sepakbola."

Media pemerintah menyebut Xi sebagai "penggemar berat" sepakbola dan ia tahun lalu merekomendasikan semua anak di Tiongkok untuk belajar permainan itu, kata media pemerintah.

William yang merupakan pendukung Aston Villa sempat berbincang dengan beberapa pelajar yang ambil bagian dalam klinik sepakbola di sekolah menengah Nanyang, bagian dari program yang dilakukan oleh British Council dan Liga Primer.

Siswa sekolah dasar Li Ziyu (11) melakukan tos dengan William dan mengatakan bahwa ia sangat antusias dengan permainan itu.

"Saya sudah bermain sejak kecil," katanya.

Tim nasional Tiongkok memiliki sejarah penampilan buruk dan pekan lalu Beijing mengungkapkan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan performa mereka, diantaranya dengan memupuk bakat-bakat muda.

Meski liga sepakbola domestik menawarkan kontrak menggiurkan bagi pemain dan pelatih asing, tim nasional tetap saja berada di peringkat 82 bersama Guatemala, dalam peringkat FIFA terbaru.

"Permainan ini berkembang di sini," kata Paul Hughes, pelatih kepala bagi program global Premier Skills, yang menggelar even peringkat sekolah.

"Terkadang, ini masalah mendorong permainan dari bawah. Dengan itu, lebih banyak anak akan memiliki peluang berpartisipasi," katanya kepada AFP.

Sementara itu, acara niaga terkait dengan kunjungan William dengan tujuan memamerkan temuan di bidang seni dan industri, akan membantu memberikan pemasukan senilai 150 juta poundsterling ke Inggris dalam lima tahun mendatang, demikian pernyataan yang dirilis Selasa.

Kesepakatan usaha itu termasuk yang memungkinkan proyek film bersama mengakses kemudahan domestik, termasuk pendanaan.
(S022/B002)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015