Disarankan kantornya jangan di Beijing karena di sana sudah ada kantor kedubes"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sedang menyiapkan kantor perwakilan promosi investasi Indonesia (IIPC) di Tiongkok yang akan beroperasi pada semester dua tahun 2015.

"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengurus izin dan lokasi IIPC Tiongkok," ujar Deputi Promosi BKPM Himawan Hariyoga di Jakarta, Selasa.

Mengenai lokasi, katanya, kemungkinan besar lokasi IIPC baru tersebut tidak di Beijing melainkan di kota besar lain seperti Guangzhou.

"Disarankan kantornya jangan di Beijing karena di sana sudah ada kantor kedubes," ujarnya.

Pembangunan IIPC tersebut didasari oleh besarnya minat investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Kepala Marketing Officer (MO) BKPM Ikmal Lukman mengatakan pembentukan IIPC itu juga bertujuan untuk meningkatkan realisasi investasi Tiongkok dari semula tujuh persen di tahun 2014 menjadi sekitar 40 persen.

"Kalau bisa kontribusi investor Tiongkok sama dengan rata-rata realisasi investasi nasional kita yaitu 46 persen," ujarnya.

BKPM sendiri, menurut Ikmal, sedang mengurus investasi senilai 200 juta dolar AS dengan investor asal Tiongkok.

"Investasinya di bidang industri otomotif, dan saya rasa pihak investor cukup serius karena sudah dua kali bertemu dengan saya dan kepala BKPM, juga sudah meninjau lokasi," katanya.

BKPM telah memiliki kantor perwakilan promosi investasi di delapan negara yaitu Amerika Serikat (New York), Inggris (London), Australia (Sidney), Korea (Seoul), Jepang (Tokyo), Taiwan (Taipei), Abu Dhabi dan Singapura.

Selanjutnya BKPM juga akan membuka kantor perwakilan di Jerman dan India.

BKPM sepanjang 2015-2019 menargetkan total izin prinsip (IP) sebesar Rp5.864 triliun PMA dan Rp2.158 triliun PMDN untuk memenuhi target realisasi investasi sebesar Rp3.500 triliun.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015