Anggaran untuk dirjen konservasi tidak sampai Rp200 miliar
Pesisir Barat, Lampung (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengakui bahwa anggaran untuk konservasi keanekaragaman hayati sangat terbatas.

"Anggaran untuk dirjen konservasi tidak sampai Rp200 miliar. Dana pasti kurang," kata Menteri Siti saat menghadiri acara pelepasliaran Harimau Sumatera di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Lampung, Selasa (3/3).

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) merupakan salah satu dari spesies langka di Indonesia yang populasinya meningkat.

Ia mengatakan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menargetkan peningkatan populasi spesies hewan langka di Indonesia untuk 25 jumlah spesies sebesar 10 persen hingga tahun 2019. Sebelumnya pada tahun 2009-2014, hanya ada 10 spesies yang populasinya ditargetkan bertambah.

Untuk memenuhi hal tersebut, Siti berharap ada pengusaha, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat atau bantuan dari lainnya yang turut mendukung pelestarian flora dan fauna yang terancam punah.

Ia melanjutkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mempelajari upaya untuk meningkatkan nilai tambah taman nasional yang ada di Indonesia.

"Baru di TWNC ada kerjasama dengan pemerintah untuk pengelolaan taman nasional. Mungkin ada lagi nanti di tempat lain, kami akan pelajari dulu. Di sini sangat bagus, saya ke sini mewakili Bapak Presiden Joko Widodo untuk menghargai usaha dan langkah spontanitas seperti ini," jelas Siti.

Populasi Harimau Sumatera di kawasan TWNC mengalami peningkataan. Pada tahun 2000, berdasarkan kamera penangkap hanya terdapat enam Harimau Sumatera lalu semakin menurun menjadi empat pada tahun 2002 dan menurun lagi tinggal satu ekor pada tahun 2004. Setelah ada pengelolaan secara tersistem di TWNC, populasi raja hutan meningkat menjadi 24 ekor pada tahun 2012 dan bertambah 31 ekor hingga 2015.

"Kalau mengadopsi sistem pengelolaan di sini, akan kami pelajari dulu. Bukannya tidak bisa diterapkan di taman nasional lain tetapi taman nasional kita yang bagus-bagus itu memiliki spesifik masing-masing," ujar Siti.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015