... belum ada ketua KPK ngaku kalah. Pak Ruki ini yang pertama...
Jakarta (ANTARA News) - Peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded), Arif Susanto, menyesalkan pernyataan pelaksana tugas (plt) pimpinan KPK, Taufiequrachman Ruki, yang menyebut KPK kalah dalam kasus Budi Gunawan.

"Bagaimana mungkin negara kalah melawan kejahatan? Jika dibiarkan, negeri ini dan pemimpinnya akan dianggap takluk atas kejahatan," kata Susanto, dalam Diskusi Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, di Jakarta, Rabu.

Dia berpendapat pernyataan pesimistis Ruki seolah ingin melemahkan KPK dari dalam dan memupus harapan masyarakat Indonesia. Ruki berkilah, KPK masih harus juga menangani 36 kasus besar korupsi lain. 

"Bagaimana mungkin seorang pemimpin mengaku kalah sebelum merasakan bertanding? Dari dahulu belum ada ketua KPK ngaku kalah. Pak Ruki ini yang pertama," kata dia, kemudian mengingatkan perkara cicak vs buaya pada 2012.

Peryataan "KPK kalah dalam kasus Budi Gunawan" dari Ruki terlontar setelah KPK melimpahkan kasus dugaan gratifikasi Budi Gunawan kepada Kejaksaan Agung, Senin (2/3).

Untuk itu, Susanto berpesan kepada Presiden Joko Widodo tidak membiarkan KPK dilemahkan dari dalam.

"Tidak ada alasan untuk Jokowi takluk di bawah kekuatan jahat. Jokowi tidak boleh membiarkan penjahat mengambil harta rakyat melalu korupsi dengan cara menguatkan KPK kembali," kata dia. 

Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015