Curah hujan yang tinggi membuat jadwal panen mundur, awalnya diprediksi awal Maret tapi kemungkinan masuk di akhir bulan ini,"
Bandung (ANTARA News) - Musim panen padi di sejumlah sentra padi di Jawa Barat mengalami pemunduran dari prediksi awal Maret 2015 menjadi akhir bulan, kata Kepala Bulog Divre Jabar Alip Afandi di Bandung, Rabu.

"Curah hujan yang tinggi membuat jadwal panen mundur, awalnya diprediksi awal Maret tapi kemungkinan masuk di akhir bulan ini," kata Alip Apandi.

Namun demikian pihaknya tidak menerima informasi adanya re-planting atau penanaman ulang akibat adanya gagal panen. Yang terjadi musim panen di Jabar menjadi mundur sebagai efek tingginya curah hujan yang membuat tidak sedikit areal persawahan tergenang.

Menurut dia mundurnya masa panen itu tetap berpengaruh pada tingkat penyerapan. Kondisi itu membuat stok masyarakat berkurang, namun tidak hanya terjadi di Jabar tapi juga terjadi di beberapa daerah dan provinsi lain.

"Kendati berpengaruh pada serapan stok dan ketersediaan beras di Jabar tergolong aman hingga tiga bulan ke depan," katanya.

Saat ini stok yang ada di gudang-gudang Bulog mencapai 98 ribu ton, khusus di Gudang Sub Dolog Bandung sebanyak 15 ribu ton.

Bulog Divre Jabar siap menggeser stok beras dari gudang-gudang di Pantai Utara (Pantura), seperti Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang, ke daerah-daerah yang panennya ke daerah yang membutuhka pasokan seperti Bandung Raya, Cianjur, dan Ciamis.

"Penggeseran stok itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan daerah-daerah lain, tetapi juga sebagai persiapan menyerap panen wilayah Pantura, yang segera bergulir," katanya.

Pada proyeksi penyerapan tahun 2014 sebesar 400 ribu ton. Untuk pemenuhan kebutuhan, Jabar juga melakukan penyerapan dari Jateng. Hal itu dilakukan karena Jabar belum panen. Sedangkan beberapa daerah di Jateng sudah panen.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015