Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Satya memperkirakan elnino, gangguan iklim yang menyebabkan musim kering berkepanjangan, setelah Juni-Juli tahun ini lemah.

"El Nino Osilasi Selatan atau ENSO yang banyak dikenal elnino saja ini berada pada kondisi normal dan diperkirakan bertahan hingga pertengahan tahun. Diperkirakan elnino ini tidak akan sampai mempengaruhi awal musim kemarau yang sebagaian besar diprediksi terjadi antara April-Juni 2015," kata Andi di Jakarta, Rabu.

Dengan lemahnya elnino itu akan membuat musim kemarau tidak akan berkepanjangan dan suhu di Indonesia tidak akan semakin kering pada pertengahan tahun.

Elnino sendiri diakibatkan oleh naiknya suhu permukaan laut (SPL) Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan timur. Naiknya SPL tersebut mengakibatkan perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di atasnya, termasuk Indonesia. Akibatnya, hujan banyak turun di Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia kering.

Menurut Andi, elnino nanti akan lemah sehingga kekeringan berkepanjangan tidak akan terlalu mengancam Indonesia, terutama bagi ketersediaan air bersih dan sektor pertanian. Sementara SPL di Indonesia sendiri akan berada di posisi netral sampai Mei 2015.

Dengan lemahnya elnino, BMKG memprediksi sifat hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bersifat normal.

Sementara itu, Andi mengatakan pergantian musim dari hujan menuju kemarau akan terjadi pada periode Maret hingga Juni 2015.

Pergantian musim menuju kemarau ini, masih kata Andi, ditandai dengan menurunnya curah hujan dengan skala kurang dari 150 mm.

Terdapat daerah-daerah yang mulai mengalami transisi musim menuju kemarau pada Maret, seperti Sumatera bagian timur dan Kalimantan bagian utara.

Selanjutnya pada April, pergantian musim terjadi di area Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat kemudian di sebagian Sulawesi tepatnya di bagian selatan.

Sementara pada Mei, kemarau basah terjadi hampir merata di seluruh Indonesia. Kemarau basah sendiri merupakan fenomena musim kering yang terkadang diselingi hujan tapi tidak deras.

Pada Juni, lanjut dia, kemarau hampir melanda seluruh Indonesia. Tetapi curah hujan mulai naik di sebagian Sumatera terutama di sebelah utara dari garis katulistiwa.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015