Semula kami akan melakukan uji coba terlebih dahulu ke Australia, tapi karena masih terdapat isu politik yang kurang menguntungkan maka uji coba di Australia direkomendasikan Satlak Prima untuk dibatalkan,"
Jakarta (ANTARA News) - Tim pemusatan pelatihan nasional Perserikatan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) akan melakukan uji coba di Jepang menjelang Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2015 di Singapura.

"Semula kami akan melakukan uji coba terlebih dahulu ke Australia, tapi karena masih terdapat isu politik yang kurang menguntungkan maka uji coba di Australia direkomendasikan Satlak Prima untuk dibatalkan," kata Pengendali Program Pelatnas Tim Putra dan Putri Softball Perbasasi Andri Paranoan ketika dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.

Andri mengatakan tim pelatnas putra Perbasasi di Jepang akan mengikuti uji coba di Jepang pada 18-27 Maret. Sedangkan tim pelatnas putri akan berada di Jepang pada 27 April hingga 7 Mei.

Tim pelatnas Perbasasi juga akan mendapatkan pelatihan bersama tim klub softball Jepang beserta penasehat program dari Jepang.

Uji coba di Jepang untuk tim putra akan diikuti 20 atlet dan lima perwakilan resmi. Sedangkan uji coba untuk tim putri akan diikuti 18 atlet dan lima perwakilan resmi.

Selain uji coba di Jepang, tim pelatnas juga akan melakukan uji coba lain di kota Praha Ceko. Tapi, uji coba tim pelatnas Perbasasi di Ceko masih menunggu persetujuan Satlak Prima.

"Untuk tim putra kami merencanakan pada 20-27 April," kata Andri.

Sementara, tim putri, menurut pelatih tim putri pelatnas Perbasasi Dewi Afriani, masih akan menunggu keputusan Satlak Prima untuk menjajal uji coba di Ceko atau Korea Selatan.

Sebanyak 30 atlet pelatnas Perbasasi, 15 atlet tim putra dan 15 atlet tim putri, akan mengikuti pertandingan softball dalam SEA Games 2015 di Singapura.

Tim pelatnas Perbasasi menargetkan pencapaian pada babak final dalam SEA Games ke-28 mendatang.

"Target itu bukan asal karena berdasarkan analisis SWOT dan catatan data yang kami punya tim putri telah menjuarai ASEAN Cup pada 2014, tapi tim Filipina dan Thailand tidak ikut karena fokus pada Asian Games 2014," kata Andri.

Sedangkan tim pelatnas putra, lanjut Andri, meraih peringkat ketiga di bawah tim Jepang dan tim Filipina dalam Asian Mens Softball Championship 2014.

"Jika membicarakan kesempurnaan pencapaian, pasti kami membutuhkan dukungan dari berbagai elemen termasuk pemerintah. Tapi saat ini dari aspek teknis semua masih berjalan sesuai rencana," ujar Andri.

Namun, Andri berharap penyelesaian kebijakan dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia, dan Satlak Prima untuk mendukung dan menyelesaikan persoalan klasik dalam pembinaan olahraga seperti dukungan pendanaan, dukungan peralatan, termasuk dukungan kesehatan bagi atlet dan pelatih.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015