Damaskus (ANTARA News) - Puluhan prajurit Suriah dan petempur yang berafiliasi pada pemerintah tewas pada Rabu (4/3) dalam ledakan yang dilancarkan kelompok gerilyawan di dekat markas intelijen Suriah di Aleppo, kata satu kelompok pemantau.

Sebagian dari gedung Intelijen Penerbangan ambruk akibat ledakan kuat itu, yang mengguncang Permukiman Az-Zahra di Aleppo Barat, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

Ledakan tersebut, tambahnya, juga diikuti oleh serangan bersenjata oleh gerilyawan di daerah itu.

Observatorium tersebut mengatakan bentrokan sengit masih berkecamuk antara prajurit militer Pemerintah Suriah yang didukung oleh petempur Lebanon, Hizbullah, dan kelompok gerilyawan di daerah Az-Zahra.

Pasukan Suriah juga membom daerah di sekeliling zona konflik, termasuk citadel kuno di Aleppo dan pasar kuno di dekatnya, kata Observatorium itu, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan militer Damaskus telah menggagalkan serangan tersebut dan menewaskan banyak pelaku teror.

Bentrokan sengit belum lama ini telah berkecamuk di Aleppo saat militer dan petempur Hizbullah mendesak gerilyawan di pinggiran utara provinsi penting itu untuk memutus jalur pasokan mereka dari tetangga Suriah, Turki.

Pada akhir Februari, operasi militer Suriah di Provinsi Daraa di bagian selatan negeri itu terus berlangsung sampai semua kelompok gerilyawan di sana dihilangkan, kata seorang perwira militer Damaskus.

Perwira itu, yang tak ingin disebutkan jati dirinya, mengatakan kepada Xinhua pada Sabtu (28/2) operasi militer yang digelar di pinggiran selatan Damaskus, pinggiran Daraa dan di Provinsi Qunaitera bertujuan memotong jalur pasokan gerilyawan di wilayah selatan dari negara tetangganya, Jordania dan Israel.

Ia mengatakan serangan besar, yang dilancarkan belum lama ini, juga akan "mencegah musuh, Israel," mencapai sasarannya untuk memberlakukan zona penyangga di perbatasan dengan Qunaitera dan juga akan menghentikan upaya penyusupan oleh gerilyawan dari perbatasan Jordania.

Pernyataan tersebut dikeluarkan selama kunjungan yang dilakukan wartawan Xinhua ke Kota Kecil Habariyeh di pinggiran Daraa pada 28 Februari. Di sana banyak tank militer Suriah bergerak di tengah bentrokan dan pemboman mortir sporadis yang jatuh di daerah gerilyawan di kota kecil lain yang berdekatan.

Habariyeh berada di dekat puncak bukit strategis Tal Al-Hara, yang penguasaannya akan membuat tentara Suriah memiliki pandangan terbuka ke kota kecil lain yang dikuasai gerilyawan di Daraa karena tingginya puncak bukit tersebut.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015