Beijing (ANTARA News) - Pangeran William dari Inggris mendapat banjir pujian dari pengguna internet di Tiongkok, Kamis setelah ia mengunjungi pusat perlindungan gajah liar di negeri itu dan mengecam penyelundupan satwa liar yang disebutnya sebagai "kejahatan yang keji".

Pidato William di Xinshuangbana, Provinsi Yunnan, merupakan puncak dari lawatan empat hari di Tiongkok termasuk pertemuan dengan Presiden Xi Jinping dan berbincang-bincang dengan pelajar di Klinik Bola Shanghai.

Perjalanan ke Tiongkok ini merupakan yang pertama bagi Williams, dan merupakan kunjungan keluarga kerajaan tertinggi setelah kunjungan Ratu Elizabeth II pada 1986.

Di Pusat Perlindungan Lembah Gajah Xinshuangbana -- merupakan rumah bagi 250-300 mamalia bertubuh besar yang liar, adipati Cambridge itu, Rabu menyerukan pemberantasan perdagangan gelap satwa liar yang disebutnya sebagai "kejahatan keji".

Kejahatan ini menurut William "melanggar hukum, membakar konflik bahkan juga mungkin mendanai terorisme."

"Para penyelundup tidak peduli melanggar hukum dan kedaulatan dimana pun mereka bisa mengambil celah yang menguntungkan," katanya.

"Kerjasama internasional merupakan pertahanan kita yang paling kuat untuk melawan mereka."

Pidatonya disampaikan beberapa hari setelah Beijing mengumumkan hukuman penjara satu tahun bagi pelanggar larangan impor ukiran gading gajah, suatu langkah yang oleh para pegiat digambarkan sebagai simbol besar semata mengingat para importir ukiran gading sangat kecil karena kebanyakan barang sitaan berupa gading utuh.

Para konservatoris menyebut Tiongkok sebagai negara terbesar di dunia yang menjadi penampung perdagangan gading gelap yang memicu lonjakan penjagalan puluhan ribu gajah Afrika setiap tahun.

Beijing berusaha memberantas perdagangan itu dengan menghukum para penyelundup dan menyita gading-gading di pos perbatasan, namun para pecinta lingkungan mengatakan bahwa langkah tersebut tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.

"Tiongkok bisa menjadi pemimpin dunia dalam memerangi penyelundupan satwa liar," kata William.

"Tidak ada tradisi atau mode yang bernilai sebanding dengan kelangsungan hidup segala jenis mahluk," tambahnya.

Pengguna jaringan media sosial di Tiongkok memuji perhatian khusus William terhadap masalah konservasi dalam lawatannya ini.

"Terimakasih, keluarga kerajaan, atas kepedulian Anda terhadap sumber daya alam Xinshuangbana," tulis seorang pengguna Sina Weibo, yaitu serupa twitter di Tiongkok.

"Ia penuh kasih," tulis seseorang mengomentari foto William saat memberi makan wortel pada seekor bayi gajah.

(M007)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015