Jakarta (ANTARA News) - Konsolidasi yang dilakukan oleh kader dan pengurus Partai Demokrat di Bali menjelang pelaksanaan Kongres Partai Demokrat III di Bali untuk kepentingan kongres.

"Sebelum kongres perlu konsolidasi, tapi konsolidasi untuk pelaksanaan kongres, bukan untuk aklamasi bagi Pak SBY sebagai Ketum PD," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok di Jakarta, Jumat.

Sehingga dengan konsolidasi pelaksaaan kongres, katanya, bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi kisruh.

Ia menambahkan, Ketua Umum Partai Demokrat, SBY belum tentu maju sebagai calon ketua umum. Bahkan, menurut dia, SBY saat kongres berlangsung mengajukan satu nama kepada peserta kongres untuk dipilih.

"Dalam kongres SBY belum tentu bersedia dicalonkan menjadi Ketum, dan saya lihat SBY berpikiran jernih. Bisa saja SBY bilang bukan sayalah sebagai ketum dan menyodorkan satu nama. Untuk sekarang SBY tidak boleh komentar," katanya.

Ia mengatakan, bila SBY menyatakan tidak bersedia sekarang menjadi ketua umum sebelum kongres, maka terjadi kekisruhan dan calon ketua umum PD akan berseliweran.

"Kalau SBY bilang tak sedia sekarang atau sebelum kongres, maka kandidat berseliweran dan terjadi kericuhan yang bisa mengakibatkan PD seperti Golkar dan PPP," kata dia.

Ia mengaku tidak berminat untuk menjadi Ketua Umum PD.

"Saya tidak tertarik tapi kalau panggilan sejarah, saya tidak bisa menolak. Terbuka peluang bagi siapa saja untuk maju sebagai calon ketum. Tapi jika SBY sodorkan satu nama, maka semua setuju," kata dia.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015