Ponorogo (ANTARA News) - Pemerintah akan merancang pola siklus tanam dan panen untuk menghindari penumpukan stok komoditas saat terjadi panen serentak.

"Harga gabah juga akan dinaikkan. Panen bersama, kalau tidak ada ya tidak ada, tapi pas panen bersama-bersama. kalau barang banyak harga anjlok, ini yang kita atur, panen Jawa, Sulawesi dan Kalimantan berganti-ganti," kata Presiden saat meninjau lahan jagung di kawasan Sukun, Kabupaten Ponorogo, Jumat sore.

Kepala negara mengatakan dengan produktivitas yang tinggi maka ketersediaan komoditas pangan akan cukup sehingga tidak perlu impor lagi.

"Menaikkan produktivitas, misalnya sekarang 1 hektar 5 ton bagaimana caranya jadi 9 ton, 10 ton sebagaimana di Demak, kalau harga saingannya dengan negara lain, kalau negara lain murah, ya kita juga harus murah kuncinya produktivitas setiap hektar naik," kata Presiden.

Presiden mengingatkan persaingan saat ini adakah antara petani dalam negeri dengan petani dari negara lain. Kualitas dan ketersediaan pasokan komoditas menjadi kunci swasembada pangan

Sebelumnya Presiden juga menghadiri panen raya padi di daerah Jetis Kabupaten Ponorogo.

Presiden didampingi Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri antara lain Menteri Pertanian Arman Sulaiman dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Pada Jumat sore, Presiden dan rombongan juga mengunjungi bengkel praktek kerja SMK Negeri 2 Ponorogo yang menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan menghasilkan mesin pertanian seperti mesin pemotong padi.

(P008)



Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015