Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Taliban menyatakan tidak bertanggung jawab atas penculikan 30 warga Syiah di Afghanistan selatan pekan lalu, sedangkan upaya pencarian ditangguhkan karena terganggu cuaca buruk.

Orang-orang bersenjata mengenakan masker menghentikan dua bus di jalan menuju Kabul dari Herat pada 24 Februari dan menyandera 30 perumpang pria yang kesemuanya adalah dari minoritas etnis Hazara yang beraliran Syiah.

Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas penculikan ini, namun penculikan memang sudah biasa terjadi di Afghanistan para bandit dan milisi untuk mendapatkan uang tebusan.

Jumat ini Taliban mengeluarkan pernyataan yang menjauhkan pihaknya dari insiden ini.

"Kami pertimbangkan adalah penting untuk mengumumkan kepada rekan-rekan sebangsa kami bahwa penculikan ini tidak berkaitan dengan mujahidin, dan kami tidak terlibat," kata juru bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi via email.

Islam Gul Siyaal, juru bicara gubernur provinsi Zabul di mana penculikan itu terjadi, mengatakan bahwa pihak berwenang masih berusaha menentukan titik di mana penyanderaan terjadi.

Dia mengaku telah berbicara dengan para tokoh masyarakat untuk menjamin pembebasan para sandera.

"Untuk saat ini, kami bisa katakan para penumpang yang diculik itu masih hidup," kata Siyaal seperti dikutip AFP.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015