Pemerintah juga terus memperbaiki dan meningkatkan penyediaan infrastruktur dan penurunan biaya logistik agar produk-produk yang dihasilkan memiliki daya saing,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta pengusaha asal Eropa untuk terus menanamkan investasinya di Indonesia, karena iklim investasi saat ini sudah sangat kondusif.

"Pemerintah juga terus memperbaiki dan meningkatkan penyediaan infrastruktur dan penurunan biaya logistik agar produk-produk yang dihasilkan memiliki daya saing," kata Menperin Saleh Husin usai melakukan pertemuan dengan Delegasi Europe-Asean Business Alliance (EABA) melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.

Menperin mengatakan, para anggota EABA berkeinginan untuk mendapatkan informasi dan berdiskusi mengenai rencana dan kebijakan pemerintah di bidang industri sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan Indonesia khususnya dalam bentuk investasi.

Oleh karena itu, lanjut Menperin, Kemenperin terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan memberikan kepastian hukum agar dunia usaha tetap bergairah dan nyaman melakukan investasinya di Indonesia, sehingga dapat berkontribusi dalam perekonomian nasional.

Dalam pertemuan dengan delegasi EABA tersebut, hadir beberapa perwakilan dari sektor industri makanan dan minuman, industri semi konduktor, serta industri terkait dengan kesehatan dan energi, di antaranya yaitu Shell, NXP, DSM, Heineken, Friesland Campina, dan Roche Diagnostics.

Uni Eropa (UE) merupakan investor kedua terbesar di Indonesia, di mana pada 2014, nilai investasi yang ditanamkan perusahaan-perusahaan UE di Indonesia mencapai USD 3,2 miliar atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesarUSD 2,4 miliar.

Sedangkan sejak tahun 2004 - 2011, Indonesia menerima 12 persen dari total investasi UE ke ASEAN atau 0,4 persen dari total Foreign Direct Investment (FDI) Uni Eropa ke dunia. Diestimasikan 1,1 juta pekerjaan diciptakan dari perusahaan-perusahaan Eropa.

Menurut Menperin, saat ini Pemerintahan Jokowi-JK telahmenetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen, sehingga diharapkan dapat menyerap 2 juta tenaga kerja dan akanmengurangi tingkat kemiskinan serta ketimpangan pembangunan.

"Untuk mencapai target tersebut, Indonesia membutuhkan aktivitas ekonomi di berbagai bidang dan salah satu kuncinya adalahmelalui peningkatan penanaman modal domestik dan asing,” tegasMenperin.

Saat ini, menurut ASEAN Business Outlook Survey 2014, Indonesia masih tetap dianggap sebagai tempat yang paling menarik untuk ekspansi bisnis diikuti oleh Vietnam, Thailand dan Myanmar.

Sementara itu, Kemenperin akan konsisten untuk menerapkan berbagai Undang-undang dan Peraturan yang akan melindungi kelangsungan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakatnya.Misalnya UU No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara; UU No 29 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup; dan UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian.

Di samping itu, dalam upaya mendukung kelancaranberinvestasi, pemberian izin bidang industri telah didelegasikankepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam rangkapelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

Pendelegasian kewenanganpemberian izin bidang industri kepada BKPM merupakanimplementasi dari arahan Presiden RI yang juga diamanatkan dalamPeraturan Presiden Nomor 97 tahun 2014 tentang PenyelenggaraanPelayanan Terpadu Satu Pintu.

Pada kesempatan yang sama, Chairman of Board EABA Sahala Sianipar mengatakan, tujuan EABA datang ke Kementerian Perindustrian adalah ingin mendapatkan pengarahan dari MenteriPerindustrian mengenai payung hukum yang berlaku di Indonesia, terutama dalam hal berinvestasi.

“Kami sangat tertarik berinvestasi di Indonesia setelah mengetahui program Pemerintah Jokowi-JK kedepan. Jadi tentunya sudah bukan hal yang baru lagi, karenabeberapa perusahaan Eropa sudah banyak yang berinvestasi diIndonesia. Selain itu, menurut kami Indonesia mempunyaipertumbuhan yang besar dan menarik untuk lima tahun ke depan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Menperin menegaskan bahwa Pemerintah akan terbuka untuk berdialog dengan pihak manapun yang betul-betul ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian akan sepenuhnya mendukung realisasi penanaman modal perusahaan-perusahaan anggota EABA di bidang industri manufaktur.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015