Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero berencana mendatangkan 100 gerbong kereta listrik (KRL) per tahun untuk mencapai target 1,2 juta penumpang KRL Jabodetabek pada 2019, dan Juni tahun ini saja akan didatangkan 120 gerbong.

"Setiap tahun KAI akan mengadakan sekitar 100 gerbong. Untuk tahun ini akan didatangkan sebanyak 120 gerbong, pada Juni 2015," kata Direktur KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Jumat.

Menurut Edi, sejalan dengan pertumbuhan penumpang KAI, perusahaan terus berbenah. "Pertumbuhan pengguna layanan KRL harus ditopang dengan penambahan gerbong secara bertahap," ulas dia.

Dia tidak menyebutkan nilai investasi  untuk pengadaan gerbong hingga lima tahun ke depan, namun menurut catatan, nilai setiap 1 unit gerbong KRL berkisar Rp1 miliar.

Ia menjelaskan, pembenahan KRL terus digenjot dengan memperbaiki kualitas layanan, termasuk penyediaan fasilitas parkir di setiap stasiun KRL Jabodetabek.

"Park and ride atau parkir kendaraan di stasiun kemudian melanjutkan naik KRL menjadi tren. Masyarakat atau pekerja tidak perlu lagi buang-buang waktu dan bahan bakar minyak (BBM) untuk menuju kantor bekerja di wilayah Jakarta dan sekitarnya," ujarnya.

Ia menuturkan, jika KRL saat ini penuh sesak pada saat jam sibuk karena semakin tingginya minat masyarakat menjadi komuter (pengguna) moda transportasi yang masuk kategori murah ini.

Namun dengan penambahan gerbong tersebut konsekuensinya tingkat trafik atau KRL yang melintas akan meningkat.

"Butuh kerja sama KAI dengan Pemda DKI dan sekitarnya untuk mengatasi permasalahan kemacetan, terutama di pintu-pintu perlintasan KRL. Ada puluhan titik perlintasan sebidang yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas kendaraan," tuturnya.

Edi menutup, perlintasan sebidang yang jumlahnya tersebut harus diatasi dengan membangun jalur KRL lewat bawah tanah atau melayang di atas lahan.


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015