Ambon (ANTARA News) - Kapal pesiar berbendera Prancis LAustral yang mengangkut 200 wisatawan dari berbagai negara menyinggahi pantai Negeri Amahusu, Kota Ambon, selama dua jam, Jumat.

LAustral merupakan kapal pesiar dengan panjang 142 meter dan berdaya tampung mencapai 264 orang serta 139 kru tersebut tiba dan lego jangkar di perairan Negeri Amahusu pukul 17.00 WIT dari jadwal semula pukul 12.30 WIT.

Kedatangan ratusan wisatawan menggunakan satu-satunya kapal milik perusahaan kapal pesiar Compagnie du Ponant, Perancis dan berbendera Kepulauan Wallis & Futuna yang berpangkalan di Matautu tersebut, disambut Sekretaris Kota Ambon Anthony Latuheru, di Pantai Negeri Amahusu.

Kendati harus turun dari kapal pesiar mewah menggunakan perahu karet menuju pantai, tetapi mereka terlihat bergembira karena mendapat sambutan hangat pemerintah kota Ambon dan masyarakat Negeri Amahusu.

Para wisatawan tidak dapat mengikuti city tour untuk mengunjungi sejumlah objek wisata yang telah dijadwalkan sebelumnya, karena pendeknya waktu singgah yang hanya dua jam.

Padahal sebelumnya, mereka dijadwalkan untuk mengunjungi sejumlah objek wisata di ibu kota provinsi Maluku tersebut diantaranya, Pantai Namalatu, Museum Siwalima, Patung Christina Martha Tihahu, Gereja Maranatha dan makam para tentara persemakmuran "War Cemetery" di kawasan Tantui.

Namun, ratusan wisatawan tersebut terlihat bergembira bercengkerama dengan warga Amahusu, terutama anak-anak serta berfoto bersama, serta mengunjungi stan produk kerajinan khas Maluku yang dibangun di lokasi wisata tersebut.

Wisatawan dan awak kapal LAustral juga disambut tarian lenso permainan alat musik tifa dan totobuang dari negeri Naku serta lagu khas Maluku.

Sekretaris Kota Ambon, Anthony Latuheru mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan Kota Ambon untuk menarik arus kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara, termasuk dengan menggunakan kapal pesiar.

"Kunjungan ratusan wisatawan ini diharapkan dapat memberikan dampak besar untuk mengembalikan citra kota Ambon sebagai salah satu kota kecil teraman di mata dunia internasional," ujarnya.

Menurut Anthony, tingginya arus kunjungan wisatawan mancanegara memberikan indikasi kuat bahwa Ambon pantas dikunjungi sebagai kota wisata.

Dia juga menguraikan, warga Kota Ambon semakin terbuka untuk menerima dan menyambut kehadiran para wisatawan.

Dia juga berharap ratusan wisatawan merasa senang walau pun hanya dua jam bertemu masyarakat, dan kapal pesiar mewah tersebut dapat kembali berkunjung ke Ambon di tahun-tahun mendatang, serta lama tinggal wisatawan di ibu kota provinsi Maluku tersebut dapat lebih diperpanjang.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015