Gianyar, Bali, (ANTARA News) - Ratusan satwa yang menjadi koleksi di "Bali Zoo" di Singapadu, Kabupaten Gianyar, menjalani upacara Hindu "Tumpek Kandang" sebagai bentuk kasih sayang dan penghormatan kepada satwa dengan harapan hewan terbebas dari penyakit.

"Upacara ini sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Pencipta dan Pemelihara satwa dengan tujuan memohon keselamatan kepada seluruh satwa agar diberi kesehatan dan terbebas dari penyakit," kata Public Relations Executive Bali Zoo, Emma Kristiana Chandra, di Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu.

Secara simolis, beberapa satwa dikeluarkan dari penangkaran untuk diupacarai di antaranya gajah, siamang, owa jawa, beruang madu, dan binturong.

Ritual yang digelar setiap enam bulan sekali itu digelar di pura setempat dengan dipimpin oleh pemuka agama Hindu.

Sebelum menjalankan ritual, pemuka agama setempat menghaturkan sesajen sebagai simbol penghormatan kepada dewa penguasa satwa yakni Sang Hyang Rare Angon sebagai perwujudan Dewa Siwa disertai doa-doa memohon keselamatan kepada seluruh satwa.

Seluruh staf kebun binatang setempat kemudian melakukan persembahyangan mendoakan keselamatan hewan-hewan langka dan unik itu.

Pemuka agama Hindu kemudian memercikan air suci kepada hewan yang dihadirkan dalam ritual suci itu.

"Perayaan hari suci ini juga berkaitan dengan konsep Tri Hita Karana," imbuhnya.

Tri Hita Karana merupakan filosofis masyarakat Bali dengan tiga harmonisasi hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan lingkungan.

Ritual suci umat Hindu itupun menarik perhatian wisatawan terutama wisatawan mancanegara yang saat itu tengah berkunjung.

"Saya baru pertama kali melihat ritual ini. Ini bentuk penghormatan kepada hewan, harmonis sekali," kata seorang wisatawan dari Rusia, Katya.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015