Biak (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menyatakan fasilitas keamanan bandara Frans Kaisiepo di Kabupaten Biak Numfor, Papua perlu diperbaiki karena masih ditemui kendaraan yang melintas saat pesawat mendarat.

"Pemkab Biak Numfor bersama PT Angkasa Pura 1 sebagai pengelola bandara segera membenahi fasilitas keamanan bandara," ungkap Menteri Perhubungan Ignatius Jonan seusai meninjau pelabuhan dan bandara Biak, Sabtu sore.

Ia mengakui Kemneterian Perhubungan siap membantu peningkatan pelayanan bandara Franas Kaisiepo sehingga kedepan bandara Biak menjadi pusat angkutan penumpang dan barang ke bebagai daerah di Papua serta negara tetangga di kawasan Pasifik.

Menyinggung status bandara internasional Frans Kaisiepo, menurut Menhub Jonan, statusnya tetap dan hanya saja rute internasionalnya sudah tidak aktif sekarang ini.

Menhub Jonan mengakui jika dulu pesawat besar rute Jakarta-Honolulu-Hawai serta negara Pasifik harus transit di bandara Frans Kaisiepo untuk mengisi bahan bakar.

Sedangkan pesawat kapasitas besar saat ini, menurut Menhub Jonan, tidak perlu lagi transit ke bandara Biak karena sudah memiliki cadangan bahan bakar dalam jumlah besar.

"Rute penerbangan internasional merupakan komersial sehingga jika ada perusahaan penerbangan berminat melalui rute bandara Frans Kaisiepo kementerian perhubungan siap membantu," tegas Menhub Ignatius Jonan didampingi Bupati Thomas Ondy dan Danrem 173/PVB Brigjen TNI chamim Besari.

Menhub Ignatius Jonan mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sangat membantu pengembangan bandara di tanah Papua dan peningkatan pelabuhan laut di berbagai daerah.

"Untuk berapa besarannya anggaran yang dialokasikan untuk Papua dan Papua Barat jumlahnya sangat besar, ya rincian akan dilaporkan ke Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura," ungkap Menhub Ignatius Jonan.

Seusai mengunjungi pelabuhan laut Biak, rombongan Menhub dan isteri Ibu Ignatius Jonan melanjutkan perjalanan ke Jayapura, ibukota Provinsi Papua untuk meninjau fasilitas bandara dan pelabuhan di wilayah paling Timur Indonesia.

Pewarta: Muhsidin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015