Jayapura (ANTARA News) - Anggota DPR RI Roberth Rouw mengaku prihatin dengan kondisi rumah sakit di Papua seperti Abepura, Biak, Wamena, dan Merauke yang sudah tidak layak untuk melayani pasien.

"Saat saya mengisi masa reses dengan berkunjung ke beberapa rumah sakit, tampak kondisinya memprihatinkan karena terbatasnya fasilitas yang dimiliki serta bangunan yang tidak memadai, padahal rumah sakit itu merupakan rumah sakit rujukan," kata politikus Partai Gerindra asal Papua itu kepada Antara di Jayapura, Sabtu.

Ia mencontohkan, bangunan RS Abepura bila dilihat dari luar memang bagus, namun sebaliknya saat ke dalam, maka terlihat tidak layak karena ruang yang tersedia luasnya terbatas, sementara masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan banyak.

Khusus untuk RS Abepura yang baru dibangun tampak tidak memadai karena ruangan yang disediakan relatif kecil hingga daya tampungnya terbatas.

Bahkan, kata Roberth, rumah sakit yang awalnya dari puskemas itu walaupun baru selesai dibangun namun ruang perawatannya tampak tidak layak untuk digunakan, misalnya ruang pelayanan akupuntur yang sempit dan tidak memiliki pendingin udara serta lembab.

Menurut dia, selain Abepura, RS Biak juga memprihatinkan karena keterbatasan ruang pelayanan dan fasilitas yang tidak memadai.

Karena itulah selaku wakil dari Papua di DPR RI yang juga anggota Banggar DPR RI, ia mengaku akan memperjuangkan agar fasilitas di rumah sakit itu dapat dipenuhi.

Selain itu, diharapkan daerah membantu menyiapkan lahan agar rumah sakit yang kurang layak tidak lagi hanya dikembangkan tapi dibangun baru dengan memprediksi kebutuhan masyarakat kedepan.

"Pemerintah di daerah diharapkan segera membantu dengan menyiapkan lahan dengan memprediksi berbagai fasilitas penunjang, sehingga masyarakat benar-benar dapat pelayanan kesehatan maksimal," harap Anggota Komisi VII DPR seraya mengaku saat ini pelayanan dokter dan paramedis sudah cukup baik.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015