Karawang (ANTARA News) - Ribuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memadati jalan raya sekitar perkotaan Karawang untuk menyaksikan pawai barongsai dan liong pada perayaan Cap Go Meh 2015, Minggu.

Warga sudah memadati sejumlah titik di sepanjang jalan raya Tuparev, Kertabumi dan jalan raya AR Hakim (Niaga) beberapa jam sebelum pawai barongsai dan liong.

Bahkan, warga sudah datang ke titik sepanjang jalan raya pawai Cap Go Meh sejak pagi hari sambil membawa keluarga beserta anak-anak mereka.

Meski wilayah perkotaan sekitar Karawang diguyur hujan deras, warga tetap bertahan untuk menyaksikan pawai barongsai dan liong pada perayaan Cap Go Meh 2015.

Sementara itu, perayaan Cap Go Meh di Karawang dimeriahkan puluhan barongsai dan 10 naga atau liong dari berbagai daerah. Pawai Cap Go Meh itu diikuti sekitar 3.000 orang.

Sekitar 3.000 orang yang akan mengikuti perayaan Cap Go Meh itu tidak hanya berasal dari Karawang. Cukup banyak pula warga Tionghoa yang akan mengikuti Cap Go Meh di Karawang.

Selain pertunjukkan barongsai dan liong, perayaan Cap Go Meh di Karawang juga akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukkan kesenian dari berbagai daerah. Diantaranya pertunjukkan kesenian khas Kalimantan dan kesenian Sunda.

Panitia Perayaan Cap Go Meh Karawang, Natala Sumedha, adanya pertunjukkan kesenian Sunda pada perayaan Cap Go Meh itu menandakan keragaman masyarakat Karawang. Selain itu, juga sebagai tanda tinggi toleransi antarumat beragama di Karawang.

Cap Go Meh itu sendiri merupakan salah satu bentuk tradisi etnis Tionghoa yang digelar 15 hari setelah tahun baru Imlek. Perayaan Cap Go Meh juga menjadi bagian tersendiri dalam menghibur masyarakat.

Rute pawai barongsai dan liong pada perayaan Cap Go Meh Karawang itu start di Klenteng Kwan Seng Tee Koen, kemudian melintasi jalan raya Tuparev-Kertabumi-Niaga-dan kembali ke Klenteng Kwan Seng Tee Koen.

Sementara itu, akibat adanya pawai barongsai dan liong, kemacetan terjadi di sejumlah titik jalan sekitar perkotaan Karawang. Bahkan, kemacetan terus terjadi hingga sore hari.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015