London (ANTARA News) - Setengah dari sekitar 700 warga Inggris yang telah berperang bersama para gerilyawan ISIS di Suriah sudah kembali ke negaranya, demikian dilaporkan surat kabar The Sunday Telegraph.

Data mingguan yang dikeluarkan koran tersebut menyebut sekitar 500 orang pergi dan 250 orang kembali.

Data tersebut muncul dalam artikel tentang rancangan yang bocor terkait strategi kontraterorisme baru, yang dibuat kementerian dalam negeri Inggris.

Sekitar 320 gerilyawan "berbahaya" telah kembali ke Inggris, kata surat kabar itu.

Rencana baru soal kontraterorisme itu sendiri termasuk mengincar pengadilan-pengadilan Syariah Muslim, larangan bagi para pegaris keras untuk bekerja di sekitar anak-anak tanpa pengawasan, dan ketentuan bahwa pusat-pusat penyedia lowongan pekerjaan harus melakukan identifikasi soal kesejahteraan para pelamar, yang mungkin menjadi target-target radikalisasi, kata laporan tersebut.

Selain itu, juga akan ada sanksi aspek kesejahteraan --untuk mendorong orang-orang mau belajar Bahasa Inggris guna meningkatkan pembauran-- serta adanya aturan lebih ketat dalam memberikan status kewarganegaraan guna memastikan bahwa para pendatang baru memiliki "nilai-nilai Inggris", kata The Sunday Telegraph.

Ketika dihubungi AFP, kementerian menolak memberikan komentar menyangkut laporan tersebut.

The Sunday Telegraph mengatakan rancangan itu diperkirakan akan dipublikasikan sebelum parlemen dibubarkan pada akhir bulan, sebelum penyelenggaraan pemilihan umum 7 Mei.

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015