Mosul (ANTARA News) - Anggota kelompok Negara Islam atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada Minggu (8/3) merusak peninggalan kuno di situs arkeologi Khorsabad di Provinsi Nineveh, Irak.

Militan kelompok ekstrem memindahkan artefak dan merusak situs arkeologi Khorsabad, sekitar 15 kilometer timur laut ibu kota provinsi Mosul, mengakibatkan kerusakan berat di situs itu, kata seorang sumber dari pasukan keamanan Peshmerga, Kurdi, yang memberitahu kantor berita Xinhua dengan syarat namanya tak disebutkan.

Kementerian Pariwisata dan Benda Antik Irak menyatakan sedang menyelidiki laporan-laporan tentang perusakan situs-situs kuno oleh anggota ISIS.

Situs arkeologi Khorsabad sudah berada di bawah kendali anggota ISIS selama berbulan-bulan.

Sekarang Khorsabad adalah nama sebuah desa yang berada di dekat situs arkeologi ibu kota Assyria, yang dikenal sebagai "Dur-Sharrukin" atau Benteng Sargon II Assyria yang memerintah tahun 722 sampai 705 SM.

Dur-Sharrukin terlihat seperti lapangan dengan batas yang ditandai dengan dinding kota setebal 24 meter dan bagunan batu yang memiliki tujuh gerbang besar. Sebuah gundukan di bagian timur laut menandai bekas lokasi istana Sargon II.

Perusakan situs arkeologi tersebut terjadi setelah serangan serupa anggota kelompok ekstrem itu terhadap kota kuno Nimrud, sekitar 30 kilometer di tenggara Mosul, dan bekas kota kuno Hatra, sekitar 110 kilometer di barat daya Mosul.

Mereka juga menghancurkan artefak unik dan patung-patung di situs-situs arkeologi dan museum provinsi Nineveh dan sebelumnya merusak kuil, candi, gereja dan manuskrip-manuskrip berharga di kota Mosul.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015