Di situ lah ada gap, sehingga terjadi demikian"
Jakarta (ANTARA News) - Manajemen Lion Air diminta menyerahkan revisi laporan terkait keterlambatan penerbangan pada pertengahan Februari lalu kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, untuk dianalisis kembali kelayakannya.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub Mohammad Alwi disela rapat koordinasi teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, Jakarta, Senin mengatakan bahwa jika minggu ini tak kunjung diserahkan, maka Lion Air tidak akan mendapatkan izin rute tambahan.

"Minggu ini harus revisi, jika belum dijawab tidak akan diberikan penambahan rute, rute yang tidak valid tidak akan diperpanjang," katanya.

Alwi mengatakan sebetulnya maskapai milik salah satu Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana itu telah menyerahkan laporan pada Senin (2/3) lalu, tetapi masih terdapat aspek yang harus direvisi.

Dia menyebutkan, aspek-aspek itu di antaranya sisi teknis, operasi, penjadwalan, kesiapan pesawat dan persiapan perencanaan untuk pengoperasioan penerbangan, SDM, termasuk juga prosedur yang terkait untuk penanganan keterlambatan.

"Supaya tidak terulang kembali di dalam suatu pengoperasian pesawat, sehingga terjadi delay," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga tengah melakukan inspeksi besar terhadap perawatan (maintenance) enam pesawat yang mengalami keterlambatan, di antaranya yang terkena serangan burung (bird strike), masuknya benda asing atau "foreign object damage" dan lainnya.

Alwi juga mencatat bahwa Lion Air seharusnya mematuhi aturan pengajuan izin terbang tiga hari sebelum penerbangan.

Padahal pada waktu itu, lanjut dia, penumpang membeludak karena bertepatan Libur Imlek serta ditambah kerusakan teknis.

"Di situ lah ada gap, sehingga terjadi demikian," katanya.

Keterlambatan karena masalah teknis penerbangan Lion Air itu mengakibatkan penumpang terlantar berhari-hari di Bandara Soekarno-Hatta sejak Rabu (18/2) sore.

Kekacauan dalam manajemen maskapai "low cost carrier" itu membuat sebagian besar penumpang murka, hingga merusak kantor Lion Air, memblokir jalan di bandara hingga mengepung pesawat yang terparkir di apron Terminal 3 Bandara Soetta.

Untuk menghindari hal terburuk kembali terjadi, akhirnya pihak Lion Air membatalkan seluruh penerbangan pada Jumat (20/2) mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015