Jakarta (ANTARA News) - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) segera menyatakan tidak akan lagi mengoperasikan bus buatan Tiongkok, Zhongtong, menyusul kebakaran yang menimpa salah satu busnya pada Minggu (8/3/15).

"Operasional seluruh armada bus bermerek Zhongtong kami hentikan mulai hari ini. Ini demi meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang," kata Direktur Utama PT TransJakarta Antonius Kosasih di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut pria yang akrab disapa Kosasih itu, sampai dengan saat ini, terdapat sebanyak 30 armada bus TransJakarta dengan merek Zhongtong, termasuk satu armada yang terbakar kemarin.

"Karena sudah ada satu bus yang terbakar, kami minta kepada pihak Zhongtong supaya segera melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap sisa 29 armada lainnya. Kami tidak ingin peristiwa ini terulang lagi," ujar Kosasih.

Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya akan mengoperasikan sejumlah armada bus malam hari (Amari) TransJakarta untuk mengisi kekosongan pelayanan di Koridor 9 rute Pinang Ranti-Pluit.

"Sebagai gantinya, mulai besok kami usahakan ada armada Amari untuk membantu pengoperasian di Koridor 9. Amari ini bukan bus baru, tapi bus rekondisi, dan performanya juga cukup baik," tutur Kosasih.

Sementara itu, dia mengungkapkan pihaknya pun hingga kini masih terus menyelidiki penyebab terbakarnya salah satu armada bus buatan Tiongkok yang beroperasi di Koridor 9 itu.

Berdasarkan hasil pengecekan terhadap bagian rangka dan bodi bus secara keseluruhan, kebakaran pada bus itu diduga terjadi bukan karena adanya hubungan arus pendek listrik atau terendam banjir.

"Kemungkinan besar, penyebabnya ada di salah satu bagian turbo-nya yang mengalami overheating. Jadi, bukan karena terjadinya hubungan arus pendek dan bagian mesinnya yang terendam air," ungkap Kosasih.

Seperti diketahui, pada Minggu (8/3) kemarin pukul 07.25 WIB, sebuah armada bus TransJakarta yang beroperasi di Koridor 9 mengalami kebakaran. Bus itu terbakar di ruas Jalan Gatot Subroto arah Semanggi. Kebakaran itu pun sempat membuat arus lalu lintas disekitarnya menjadi tersendat.

Pewarta: RR Cornea Khairany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015