Saya tidak ada usaha untuk memperlama atau mempercepat."
Serang (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno menyatakan, soal siapa yang akan mendampinginya menjadi Wakil Gubernur Banten bilamana dirinya nanti ditetapkan menjadi gubernur, karena masih menunggu mekanisme dan ketentuan yang berlaku.

"Soal wagub kita nunggu saja. Nunggu MA ke Mendagri, Mendagri ke Presiden. Kita nunggu saja. Saya tidak ada usaha untuk memperlama atau mempercepat. Kita ikuti saja mekanismenya," katanya di Serang, Senin.

Ia mengatakan, terkait pertemuannya dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bukan berbicara soal Wagub, tapi terkait rencana kongres partai pada April 2015.

Oleh karena, menurut dia, kalau masalah Wagub Banten tetap menunggu mekanisme yang berlaku, baik dari Mahkamah Agung (MA), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Presiden.

"Kalau saya berupaya mempercepat nanti dianggap ngotot, pengen jadi gubernur. Di lama-lama, yang lain minta bagian jadi wakil gubernur. Kita ikutin saja mekanismenya," kata Rano.

Ia mengatakan, masyarakat diminta tidak memberikan dugaan-dugaan mengenai masalah Wagub Banten karena ada mekanisme yang harus dijalani.

Saat ini, Rano menyatakan, dalam waktu dua tahun sisa masa jabatannya lebih baik fokus menyelesaikan berbagai pekerjaan, seperti soal pelaksanan APBD Banten 2015 yang harus sudah berjalan, antara lain tender-tender infrastruktur harus berjalan.

Rano Karno akan menjadi Gubernur Banten setelah MA menolak permohonan kasasi Gubernur Banten non-aktif Ratu Atut Chosiyah dan menambah hukumannya dari empat tahun menjadi tujuh tahun penjara.

Di tingkat pertama persidangan kasus korupsi, Ratu Atut divonis penjara empat tahun dan denda Rp200 juta subsider lima bulan penjara karena bersalah memberikan uang Rp1 miliar kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dalam sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten.

Pewarta: Mulyana
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015