Chicago (ANTARA News) - Bintang Memphis Marc Gasol mencetak 23 angka dan menutup sinar saudara kandungnya Pau dalam rivalitas antarsaudara asal Spanyol itu, ketika Grizzlies mengalahkan Chicago dengan skor 101-91 pada Senin (Selasa WIB).

Jeff Green menambahi 19 angka untuk Memphis sedangkan Zach Randolph mencetak 16 angka dan mencatatkan sembilan rebound untuk Grizzlies, yang kini memiliki rekor 45-18, rekor ketiga terbaik di NBA.

Memphis, yang unggul dua game di atas Houston untuk memuncaki divisi Barat daya, menutup pertandingan dengan laju 17-3 dan membalas dendam atas kekalahan kandang yang dideritanya dari Bulls pada awal musim ini.

Tony Snell mencetak 21 angka untuk Chicago, 11 di antaranya saat mereka melaju 23-6 untuk membawa Bulls memimpin 88-84 di tengah kuarter keempat.

Grizzlies mencetak 11 angka berikutnya untuk memulai laju mereka menuju kemenangan.

"Kami harus bertahan dengan agresif," kata Marc Gasol. "Mereka memiliki ruang dan itu menciptakan banyak jalur (serangan). Kami mampu membaca apa yang mereka lakukan dan melakukan sejumlah tembakan dan mampu memastikan kemenangan."

Marc Gasol mencetak 15 angka pada kuarter keempat.

"Saya terbuka. Rekan-rekan setim saya menemukan saya. Saya mampu melepaskan sejumlah tembakan," kata Marc Gasol. "Untuk menang (dengan selisih) sepuluh angka di sini tidak mudah. Bersama-sama kami kami memainkan pertandingan bagus."

Pau Gasol menyumbang 13 angka dan 11 rebound untuk Bulls, yang menelan kekalahan ketiga mereka secara beruntun sehingga kini memiliki rekor 39-26.

Aaron Brooks menambahi 15 angka untuk Bulls, sedangkan Nikola Mirotic mencatatkan 18 angka dan 12 rebound sebagai pemain cadangan untuk Chicago.

Bulls memperbarui status cedera Derrick Rose, yang mengatakan dirinya berharap dapat kembali pada musim ini setelah pulih dari cedera lutut kanan.

"Saya merasa baik-baik saja, berada di ruang positif saat ini," kata Rose, sambil menambahi bahwa ia berharap dapat kembali sebelum playoff. "Itulah rencananya. Kapapnpun saya merasa baik-baik saja, itulah saat ketika saya akan kembali."

Rose diganggu sejumlah cedera lutut pada beberapa musim terakhir, namun ia optimistis dapat kembali paling telat saat playoff.

"Kali ini dapat menjadi berkah terselubung, berikan saya waktu untuk memulihkan semua cedera yang saya alami pada musim ini," tutur Rose dikutip AFP.

(H-RF/D011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015