Kabupaten Sukabumi memiliki 386 desa, minimalnya satu desa memiliki satu unit lumbung padi,"
Sukabumi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menargetkan seluruh desa memiliki lumbung padi yang saat ini baru sebanyak 117 unit di beberapa desa.

"Kabupaten Sukabumi memiliki 386 desa, minimalnya satu desa memiliki satu unit lumbung padi," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Sukabumi Asep Sugianto kepada Antara di Sukabumi di sela kunjungan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan di Gedung Pendopo.

Menurutnya, lumbung padi tersebut sebagai salah satu bentuk ketahanan pangan karena bisa berfungsi sebagai cadangan pangan khususnya beras jika musim paceklik melanda wilayah pertanian di Kabupaten Sukabumi. Sehingga, jika terjadi musim kemarau panjang dan petani tidak bisa menanam padi, bisa menggunakan cadangan padi yang tersimpan di lumbung.

Lebih lanjut, dari hasil perhitungan, biaya untuk satu lumbung padi sekitar Rp50 juta,. Rp20-Rp30jutanya untuk bangunan dan sisanya untuk kebutuhan sarana dan prasarana lumbung. Dengan adanya lumbung padi ini, untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan pangan khususnya beras.

"Lumbung padi ini juga sesuai dengan progam ketahanan pangan khususnya swasembada pangan, terlebih pada kondisi harga beras yang cukup tinggi pada saat ini yang memberatkan warga," tambahnya.

Di sisi lain, lumbung pada awalnya merupakan salah satu kearifan lokal seperti yang berada di wilayah pertanian dan kampung adat, namun karena tergerus oleh kemajuan zaman dan teknologi, sehingga petani lebih memilih menjual hasil panen padinya ke pasar. Yang akibatnya tidak ada cadangan jika terjadi gagal panen atau musim paceklik sehingga pasokan beras pun terhambat yang akhirnya harga pangan utama ini melonjak seperti sekarang.

Selain itu, pihaknya juga saat ini tengah meningkatkan progam rumah pangan lestari dalam meningkatkan ketahanan pangan. Progam ini ditujuan untuk memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk menanam sejumlah tanaman pangan, kolam ikan maupun binatang ternak.

"Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, masyarakat tidak perlu khawatir jika terjadi kekurangan pasokan atau naiknya harga pangan, karena bisa diantisipasi dengan memanfaatkan hasil tanaman yang ditanam di pekarangan rumah," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015