Rencananya November nanti saya akan mengikuti kejuaraan binaraga level profesionalnya di Australia versi Federasi Binaraga Internasional (IFBB)."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku sangat mengapresiasi raihan prestasi yang ditorehkan oleh atlet binaraga, Adya Novali di Kejuaraan Binaraga Dunia Arnold Classic di Amerika Serikat.

"Saya tahu Adya menjadi juara dari sosial media karena tidak ada kabar ke saya langsung. Saya senang dan bangga telah mengharumkan nama bangsa dengan kemauan dan kemampuannya sendiri," kata Menpora Imam Nahrawi di sela mengunjungi kediaman Adya Novali di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa.

Pada kejuaraan dunia yang digelar di Amerika Serikat, 5-8 Maret tersebut, pria kelahiran Ketapang, 7 Juli 1979 mampu menjadi yang terbaik pada kelas kelas middle weight 75-80 kg.

Menpora berharap, Adya Novali terus menorehkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa meski saat turun di kejuaraan dunia di Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu hanya mengandalkan jerih payahnya sendiri.

Sesuai dengan rencana, setelah mengikuti kejuaraan di Amerika Serikat, Adya Novali akan turun di kejuaraan binaraga bergengsi di Australia. Kejuaraan yang akan diikuti ini merupaan kejuaraan profesional yang ada di Negeri Kanguru itu.

"Rencananya November nanti saya akan mengikuti kejuaraan binaraga level profesionalnya di Australia versi Federasi Binaraga Internasional (IFBB)," kata Adya.

Saat dikunjungi rombongan Menpora Imam Nahrawi, Adya Novali bercerita pengalamannya di Amerika Serikat termasuk persiapan yang dijalani sebelum turun pada kejuaraan bergengsi tersebut. Selain itu dia juga bercerita terkait kegagalannya turun di SEA Games 2013.

Gagal memberikan yang terbaik SEA Games 2013 bukan gagal saat bertanding. Namun, kata dia, karena dirinya dicoret dari pelatnas. Selama pelatnas, Adya dinilai banyak melakukan koreksi terhadap pembinaan atlet binaraga yang di bawah langsung PB PABSI.

Saya berharap pemerintah bisa lebih tanggap atas apa yang telah ada agar lebih kuat dan bisa ikut kejuaraan level dunia, banyak kendala di kepengurusan seperti pendanaan. Namun, saya akan terus berkompetisi membela Merah Putih sebagai putra bangsa selagi saya masih bisa," kata Adya dengan tegas.

Meski dengan menggunakan biaya sendiri, Adya Novali mengaku akan terus menjalani latihan. Hanya, saja yang menjadi kendala saat ini adalah tingginya harga sewa tempat berlatih. Pihaknya berharap pemerintah juga memberikan perhatian kepada atlet yang berprestasi.

Berikut beberapa prestasi Adya Novali yaitu:

Juara I kelas 70 kg South East Asian Bodybuilding 2012, Myanmar, merebut emas PON Riau 2012 mewakili Jawa Barat, The Best Body The One Bodybuilding 2013 serta juara I kelas 70/80 kg Ronnie Classic 2013, Ancol Jakarta.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015