Umat Islam pernah mengalami masa kejayaannya di masa lalu dan kita tentu tahu sebab kemundurannya adalah karena Muslim mulai meninggalkan Alquran dan Hadits
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud tahun 2015 menghidupkan nilai-nilai Islam moderat di tengah masyarakat.

"Musabaqah ini sesuai dengan pendidikan agama dan keagamaan. Sesuai program Kemenag di bidang Islam, saya optimistis ada pemahaman Muslim ke arah moderat, toleran dan mendukung kemajuan lewat kegiatan ini," kata Lukman seusai menutup MHQH 2015 tingkat nasional di kantornya, MH Thamrin, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, umat Islam perlu mendalami Alquran, Hadits dan ilmu lain baik formal ataupun informal. Dengan begitu, cara pandang Muslim akan semakin luas dan sikap radikalisme akan berkurang karena memiliki pemikiran terbuka atau tidak eksklusif.

"Umat Islam pernah mengalami masa kejayaannya di masa lalu dan kita tentu tahu sebab kemundurannya adalah karena Muslim mulai meninggalkan Alquran dan Hadits," kata dia.

Di tempat yang sama, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengharapkan kompetisi hafalan itu dapat terus memperkuat hubungan persahabatan negaranya dengan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

"Ini adalah bentuk persahabatan Arab Saudi-Indonesia untuk terus menghidupkan Alquran dan Hadits. Tahun ini musabaqah berlanjut dan menandakan sebagai bagian dari kerja sama yang terus berlangsung sejak periode sebelumnya yaitu dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sekarang dilanjutkan Presiden Joko Widodo," kata dia.

Syekh Mustafa menyatakan bangga dengan kerja sama pelestarian dua sumber hukum Islam itu. "Kami bangga kita bisa terus berupaya dalam melestarikan Alquran dan Sunnah (melingkupi hadits). Ini penting," katanya.

MHQH tahun ini digelar di Jakarta pada 8-11 Maret 2015. Kompetisi ini adalah acara tahunan rutin yang diadakan atas kerja sama Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Indonesia dengan Kementerian Agama.

Cabang kompetisi hafalan Alquran terbagi dalam kategori hafalan 30 juz, 20 juz, 15 juz dan 10 juz. Sementara untuk hadist adalah hafalan Hadits Nabawi.

Sementara itu, tim juri MHQH nasional adalah para pakar Alquran dan Hadits. Mereka tergabung dalam Dewan Juri Nasional serta kerap menjadi juri Seleksi Tilawatil Quran (STQ) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015