Jakarta (ANTARA News) - Jejaring sosial Facebook akhirnya menghapus emoji feeling fat (merasa gendut) dari daftar emojinya usai diprotes oleh ribuan orang di dunia melalui petisi melalui laman www.change.org pada Selasa malam (10/3), kata Direktur Komunikasi Change.Org Indonesia Desmarita Murni, Jakarta, Rabu.

"Keputusan tersebut diambil oleh Facebook kemarin malam, menyusul kampanye di delapan negara yang dimotori oleh aktivis pemerhati bentuk badan Endangered Bodies yang sebagian besar anggotanya mengalami masalah kelainan kebiasaan makan (eating disorder) dan bentuk badan," ujarnya.

Ia mengemukakan, emoji tersebut dapat merusak kepercayaan diri seseorang akan bentuk badannya.

Oleh karena itu, ia mengungkapkan, dalam petisi melalui www.change.org ada pernyataan: "Gendut itu bukan sebuah perasaan, melainkan bentuk alami badan, tak peduli berapa pun berat badan seseorang, semua bentuk tubuh harus dihormati".

Desmarita menyatakan, pihak Facebook merespon secara resmi terhadap tuntutan petisi tersebut.

"Kami telah mendengar dari komunitas kami bahwa mencantumkan feeling fat sebagai opsi untuk update status dapat menimbulkan adanya perasaan negatif terhadap bentuk badan, khususnya bagi mereka yang mengalami masalah kelainan kebiasaan makan," ujarnya.

Ia menyatakan, pihak Facebook mengumumkan akan menghapus emoji feeling fat dari daftar opsi kekinian  (update) status penggunanya.

Facebook juga menyampaikan akan terus mendengarkan masukan yang disampaikan publik kepada pihaknya sejalan dengan upaya mereka membantu masyarakat mengekspresikan diri.

Petisi Fat is Not a Feeling tersebut dimulai oleh Catherine Weingarten, mahasiswa di Bennington College Ohio, Amerika Serikat (AS), dan didukung oleh lebih dari 16.000 orang serta menjadi perhatian di media-media di seluruh dunia dalam dua minggu terakhir.

Desmarita mengatakan bahwa Catherine merasa kemenangan petisinya merupakan bentuk dukungan bagi perempuan di seluruh dunia yang berjuang mengatasi masalah berat badan dan ukuran tubuh.

Cathrine juga merasa senang bahwa Facebook sudah menghapus emoji feeling fat itu melalui petisi yang menunjukkan bahwa masyarakat secara bersama-sama bisa mengubah pesan-pesan kultural yang merusak kepercayaan diri seseorang agar dapat menghargai dirinya sendiri dan hidup nyaman dengan tubuhnya.

"Sebagai orang yang berjuang mengatasi masalah bentuk badan, Cathrine mengungkapkan dirinya merasa senang bisa mengurangi salah satu bentuk olok-olokan mengenai bentuk badan di internet,"demikian Desmarita Murni.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015