Baghdad (ANTARA News) - Serangan-serangan di Baghdad dan sekitarnya, sebagian besar pemboman, menewaskan setidaknya 17 orang pada Rabu, kata sumber-sumber kepolisian dan lembaga medis.

Serangan tunggal paling fatal adalah bom mobil di distrik Hurriya. Insiden itu menewaskan sembilan orang dan melukai 30 lainnya, kata seorang pejabat tinggi kepolisian dan seorang petugas rumah sakit, lapor AFP.

Sebuah bom meledak di dekat lapangan parkir di perumahan Al-Obeidi di Baghdad bagian timur, menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya, kata seorang polisi dan seorang petugas medis di rumah sakit Kindi.

Bom pinggir jalan mengenai patroli polisi di dekat Zeidan, sebelah barat ibu kota sementara satu bom lainnya meledak di Taji di sebelah utara hingga membuat dua orang anggota petugas keamanan dan dua warga sipil kehilangan nyawa.

Di Jisr Diyala, sebuah daerah pinggiran di ujung tenggara Baghdad, pria-pria bersenjata menyerbu sebuah rumah, menewaskan sang pemilik beserta puteranya, kata polisi tanpa memberi keterangan rinci.

Tingkat kekerasan di Baghdad secara umum sudah menyurut dalam bulan-bulan terakhir ini setelah pasukan pemerintah dan sekutu menguasai kembali daerah-daerah di utara dan selatan ibu kota negara tersebut dari cengkeraman kelompok Negara Islam.

Jam malam, yang sebelumnya diberlakukan selama beberapa tahun, bahkah sudah dicabut.

Namun, serangan-serangan secara sporadis masih tetap terjadi. Semetara itu, pemerintah masih terlibat dalam pertempuran sengit dengan para pejihad, di wilayah yang hanya beberapa kilometer dari barat Baghdad di pinggiran provinsi Anbar. Daerah itu merupakan benteng pertahanan Negara Islam.

(Uu.T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015