Denpasar (ANTARA News) - Pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali berkembang cukup menggembirakan menyebabkan berkurangnya angka rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM), yakni pada 2015 menjadi hanya 151.924 keluarga.

"Jumlah RTS-PM di daerah ini sesuai hasil musyawarah desa (Musdes) yang diselenggarakan di delapan kabupaten dan satu kota berkurang cukup sigtifikan," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali, Wayan Budita di Dernpasar, Kamis.

Ia mengatakan, sektor pariwisata yang cukup berkembang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat Bali, sehingga jumlah angka kemiskinan berkurang menjadi 151.924 keluarga RTS-PM yang menerima Raskin mulai 2015, padahal sebelumnya mencapai 180.862 keluarga.

Sesuai data yang ada, pengurangan jumlah RTS-PM di Bali per kabupaten masing-masing Jembrana, 11.040 keluarga, Tabanan 19.266 keuarga, Badung 9.883 keluarga, Gianyar 21.449 keluarga, Klungkung 9.506 keluarga, Bangli sebanyak 10.613 keluarga.

Sementara kabupaten Buleleng Bali bagian utara memiliki RTS-PM terbanyak yakni 42.411 keluarga dan menyusul Karangasem daerah yang selama ini terkenal tandus memiliki 24.255 keluarga miskin penerima Raskin tahun 2015, dengan jumlah raskin seluruhnya 27.346 ton selama 2015.

Jumlah RTS-PM yang ada sekarang sebenarnya sudah banyak berkurang, di Badung misalnya pada awalnya ada sebanyak 10.979 keluarga berkurang menjadi 9.883 keluarga akhir 2014. Di Kabupaten Gianyar semula 21.279 keluarga berkurang hanya 13 kepala keluarga.

Budita menambahkan, pemerintah tetap menyediakan beras bersubsidi untuk masyarakat kurang mampu atau raskin yang tersebar di 715 desa pada delapan kabupaten dan satu kota di Bali itu sesuai yang diberikan pemerintah.

Persediaan beras untuk masyarakat di daerah ini tidak ada masalah, berapa pun yang diperlukan bisa terpenuhi, sebab persediaan yang ada di gudang-gudang Bulog cukup untuk persediaan lima bulan ke depan yakni sebanyak 13.910 ton dan barang itu tersebar di seluruh kabupaten di Bali.

(I006)

Pewarta: IK Sutika
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015