Kami masih memerlukan tenaga dan pikirannya Mas Tjatur, dan saya katakan nanti saja (mengundurkan diri sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR),"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan menegaskan tenaga dan pemikiran Tjatur Sapto Edi masih dibutuhkan untuk memimpin Fraksi PAN di DPR RI.

"Kami masih memerlukan tenaga dan pikirannya Mas Tjatur, dan saya katakan nanti saja (mengundurkan diri sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR)," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan Tjatur merasa sudah diperlukan adanya rotasi di pimpinan F-PAN, karena yang bersangkutan sudah menjabat selama enam tahun.

Zulkifli mengatakan dirinya sudah menerima surat pengunduran diri Tjatur, namun dirinya menginginkan yang bersangkutan tetap menjalankan tugasnya sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR RI.

"Surat sudah saya terima, namun saya katakan nanti saja, sehingga tetap tugasnya menjadi Ketua Fraksi PAN karena pikirannya masih diperlukan," ujarnya.

Selain itu dia mengatakan dirinya sudah bertemu dengan Dradjat Wibowo yang sebelumnya menyatakan mundur dari aktivitas politik di PAN. Dia menegaskan PAN telah melewati proses demokrasi partai yang damai.

"Publik juga memberikan sikap positif, karena kalau semuanya ribut nanti bagaimana jadinya," ucap Zulkifli.

Sebelumnya Politisi PAN Tjatur Sapto Edi secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua Fraksi PAN, dan sudah mengirimkan suratnya pada Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.

"Kemarin sudah mengirimkan surat resmi mengundurkan diri dan sudah ada di tangan ketua umum (DPP PAN) baru," ujar Tjatur, saat konferensi pers di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (11/3).

Dia mengatakan dirinya sudah dari setahun lalu ingin mengundurkan diri sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR RI, dan selepas Kongres PAN IV tanggal 2 Maret 2015, dirinya merenungkan kembali keinginannya itu.

Tjatur mengatakan alasannya mengundurkan diri adalah dirinya merupakan ketua fraksi PAN terlama sepanjang sejarah yaitu lima tahun. Menurut dia, Ketua Fraksi PAN sebelum ini tidak ada yang menjabat seperti dirinya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015