Melalui program ini Baznas dan BRI Syariah berkomitmen untuk memberdayakan sejuta mustahik,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berupaya memberdayakan pedagang kaki lima lewat Taman Kuliner Abdul Muis di area Jakarta Pusat yang akan diresmikan pada Jumat (13/3).

"Diharapkan dengan program ini dapat meningkatkan penghasilan mustahik (penerima zakat) melalui usaha yang kreatif, mampu membiayai kehidupan mereka dari hasil usaha, mampu menabung dan pada akhirnya bisa keluar dari kemiskinan, dari mustahik menjadi muzakki (pemberi zakat)," kata Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Salah satu bentuk implementasi program tersebut, kata Didin, adalah dibangunnya Taman Kuliner Abdul Muis yang merupakan program pemberdayaan pedagang kaki lima yang sehari-hari mencari nafkah di kawasan Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.

Sebanyak 18 PKL menerima bantuan dan PKL tersebut juga diberi materi pelatihan kualitas dan kehalalan dagangan, fikih muamalah, higienitas dan motivasi sukses.

Didin mengatakan mereka juga mendapatkan sarana dan prasarana yang menunjang usaha dagang mereka seperti alat-alat masak, gerobak dan peralatan berdagang sesuai kebutuhan masing-masing pedagang.

Peserta program juga mendapatkan dana pembinaan tambahan modal sebesar Rp2 juta.

"Program Rumah Makmur Baznas (RMB) ini merupakan bagian penting dalam upaya pemerintah dan Baznas dalam mengentaskan kemiskinan," katanya.

Program Taman Kuliner itu merupakan hasil kerja sama Baznas dengan BRI Syariah.

"Melalui program ini Baznas dan BRI Syariah berkomitmen untuk memberdayakan sejuta mustahik," kata Didin.

Selain acara peresmian, Baznas dan BRI Syariah juga memberikan voucher makan gratis kepada pengunjung Taman Kuliner yang sebelumnya telah berinfak Rp1 ribu melalui BRI Syariah.

Selain itu, akan ada "doorprize" yang akan dibagikan kepada pengunjung yang beruntung.

"Diharapkan ke depannya Baznas dan BRI Syariah dapat terus menjalankan program pemberdayaan mustahik demi memberantas kemiskinan," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015