Tangerang (ANTARA News) - belasan hektare tanaman kelapa milik warga di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, diserang ulat sehingga mati.

"Semula kami mengira pohon itu kekurangan air, tapi setelah dipanjat dan melihat langsung ada ulat memakan daun dan pucuk," kata Suwarno (52) warga Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji di Tangerang, Kamis.

Suwarno mengatakan, semula daun kelapa yang digigit ulat itu mengering dan buah menjadi busuk dan akhirnya jatuh berguguran.

Namun kerusakan kelapa paling parah dialami warga di Desa Kramat mencapai 5,8 hektare, kemudian di Desa Kiara Payung (4,3 hektare) dan selebihnya Desa Gaga (3,7) hektare.

Pendapat serupa juga disampaikan Masnair (48) warga Desa Gaga dan Imran (49) penduduk Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji yang pohon kelapa miliknya diserang ulat.

Tanaman kelapa dan padi merupakan andalan bagi petani di Kecamatan Pakuhaji karena untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Akibat serangan ulat itu menyebabkan petani di Pakuhaji mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kebutuhan kelapa muda dan yang sudah tua untuk wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang dipasok dari petani di Pakuhaji dan Sepatan.

Sementara itu, Kepala Desa Gaga, Pakuhaji, Tangerang, Abdul Wahab dihubungi membenarkan adanya pohon kelapa penduduk mati akibat diserang hama.

Abdul mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk mengatasi masalah itu dengan cara mencari obat pembasmi ulat, tapi tidak berhasil.

"Kami sudah melaporkan masalah itu ke aparat Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Tangerang," katanya.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Tangerang, Mawardi Nasution ketika dihubungi tidak berhasil meski sudah dilakukan melalui sambungan telepon. 

Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015