Jakarta (ANTARA News) - Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) menyatakan penolakan terhadap keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Indonesia dengan menggelar aksi damai tolak keberadaan kelompok tersebut.

Ketua Umum Buikaff Syarief Hidayatullah di Jakarta, Kamis, mengatakan sangat prihatin dengan kelompok NIIS yang berkembang saat ini dengan mengatasnamakan Islam, namun melakukan penyiksaan dan pembunuhan terhadap anak-anak.

Buikaff pun menyatakan secara tegas penolakan paham atau aliran NIIS di Indonesia karena tidak sesuai dengan ajaran umat Islam, dan segala bentuk aktivitasnya tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Kami berikrar secara tegas menolak keberadaan paham NIIS di Indonesia. Gerakan NIIS merupakan gerakan radikal yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945," ujar Syarief.

Lebih lanjut, Buikaff menganggap NIIS bukanlah suara umat Islam Indonesia dan berpontensi memecah belah persatuan. Oleh karenanya, Syarief mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawasi dan peka bersama-sama menolak aliran NIIS di wilayahnya masing-masing, dan membangun kesadaran warga dari segala bentuk provokasi yang dapat merusak kerukunan serta memecah belah umat beragama demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.

"Gerakan NIIS telah melakukan kekerasan terhadap sesama umat manusia, sehingga tidak boleh dibiarkan di Indonesia. Dan keberadaanya telah menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan kesatuan bangsa di Indonesia, sehingga perlu sikap tegas dari pemerintah untuk memerangi keberadaan organisasi itu," ujar dia.

NKRI, ia menegaskan adalah harga mati dan menolak NIIS adalah komitmen bersama dari masyarakat Indonesia.

Selain itu, lanjut Syarief, pihaknya segera melakukan langkah-langkah yang konkret, terencana dan berkoordinasi dengan aparatur keamanan, guna mewaspadai berkembangnya paham-paham yang dapat mengakibatkan terganggunya integritas nasional, misalnya berkembangnya paham ISIS.

Buikaff, ia mengatakan meminta seluruh umat Islam yang ada di Indonesia untuk secara cermat membantu aparat keamanan dengan memberikan informasi apabila terdapat kegiatan yang mencurigakan, termasuk kegiatan yang memakai cover ibadah, yaitu pergi umrah, yang kemudian diteruskan untuk perjalanan ke Suriah atau Irak.

Lebih jauh, ia menyerukan agar umat muslim jangan termakan mimpi-mimpi NIIS yang seolah-olah menghidupkan kembali kekhalifahan Islam, tetapi sesungguhnya merobek-robek dunia Islam.

Dalam aksi damai yang dilakukan di Jakarta, massa Buikaff secara simbolik membakar bendera NIIS sebagai wujud penolakan keras keberadaan kelompok tersebut di Indonesia.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015