Jakarta (ANTARA News) - Forest Watch Indonesia (FWI) menyatakan maraknya eksploitasi sumber daya alam di pulau-pulau kecil mengakibatkan sejumlah pulau kecil di Indonesia rusak bahkan tenggelam.

"Eksploitasi sumber daya alam di pulau-pulau kecil jelas sangat mengancam keberadaan pulau-pulau kecil di Indonesia, salah satunya adalah efek dari rusak dan hilangnya hutan-hutan alam yang terdapat di pulau-pulau kecil, hutan di pulau itu berguna dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan permukaan air laut di muka bumi, jika hutan alam di pulau-pulau kecil hilang maka sangat memungkinkan akan ada lebih dari 1.500 pulau yang tenggelam tahun 2050," kata juru kampanye FWI Mufti Fathul Barri di Jakarta. Jumat.

Mufti melanjutkan, rusaknya hutan alam di pulau-pulau kecil akan menghilangkan sumber kehidupan masyarakat.

"Pemerintah harus melakukan evaluasi tuntas untuk menghentikan seluruh kegiatan eksploitasi di pulau-pulau kecil baik yang legal maupun illegal dan mengakui hak-hak masyarakat atas pulau pulau kecil," kata Rifai Lubis dari Yayasan Citra Mandiri Mentawai.

Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2011 menyebutkan sebanyak 28 pulau kecil di Indonesia sudah tenggelam dan 24 pulau kecil lain terancam tenggelam.

Penyebab utama dari tenggelamnya pulau-pulau tersebut karena adanya penambangan pasir dan abrasi pantai akibat naiknya permukaan air laut serta tak adanya perhatian dalam pembangunan di wilayah pulau-pulau kecil yang mengakibatkan munculnya kegiatan eksplotasi ilegal maupun legal yang dapat mengancam ekologi di pulau kecil.

Meski demikian, Direktur Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Keci (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rido M. Batubara menyatakan KKP telah mengupayakan untuk melakukan pengawasan terhadap 92 pulau-pulau kecil terluar.

"Dari 92 pulau itu 61 berpenduduk dan 31 tidak berpenduduk, yang tidak berpenduduk kita arahkan untuk kawasan konservasi, litbang atau wisata seperti petualangan bahari, kalau yang berpenduduk kita upayakan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka agar tidak merusak. Upaya pengawasan selalu kita tingkatkan, saat ini masih sebulan sekali, ke depan diusahakan rutin seminggu sekali," kata Rido.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015