Kudus (ANTARA News) - Kawasan objek wisata Menara Kudus, Jawa Tengah, bakal dilengkapi taman yang dibangun di areal pangkalan ojek dan angkutan pedesaan untuk memberikan kenyamanan para pengunjung usai berziarah ke kompleks Menara Kudus.

"Selain dibuatkan taman, pedagang kaki lima yang ada di kompleks tersebut juga akan ditata agar lebih baik sehingga pengunjung yang hendak berbelanja juga merasa nyaman dan bisa dijadikan tempat beristirahat," kata Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Bambang Gunadi di Kudus, Jumat.

Dengan adanya taman di areal pangkalan ojek dan angkutan pedesaan, kata dia, penyedia jasa ojek dan angkutan pedesaan juga akan dipindah ke tempat lain.

Untuk merealisasikan pembangunan taman dan penataan PKL di kawasan objek Menara Kudus, kata dia, dianggarkan dana hingga Rp3 miliar.

Saat ini, kata dia, kegiatan tersebut masih menunggu proses lelang.

Rencana tersebut, lanjut dia, juga disosialisasikan kepada sejumlah kepala desa yang ada di kawasan Menara Kudus, seperti Desa Kerjasan, Langgar Dalem, Demangan, dan Kauman serta perwakilan PKL.

Kegiatan sosialisasi yang digelar di Kantor Dinas Perdagangan, Jumat (13/3), kata dia, dihadiri pula Satpol PP, Dishubkominfo dan beberapa pihak terkait lainnya.

"Dalam pertemuan tersebut, kami memamparkan gambaran perencanaan pembangunan taman dan penataan PKL Menara Kudus, termasuk rencana pemindahan pangkalan ojek dan angkutan pedesaan," ujarnya.

Nantinya, kata dia, pembangunan taman akan menempati areal yang sebelumnya dijadikan tempat pangkalan ojek, angkutan umum, serta menggusur bangunan gedung bekas perpustakaan daerah.

Konsep pembangunannya, kata dia, taman tersebut merupakan taman publik yang bisa digunakan untuk bersantai dan berekreasi.

Sementara itu, Kasi Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kudus Adi Danardono mengungkapkan bahwa untuk pangkalan ojek rencananya ditempatkan di Desa Krandon, tepatnya di lahan bekas bong China yang lokasinya tidak jauh dari objek Menara Kudus.

"Hanya, belum bisa dipastikan karena masih perlu kajian, termasuk peziarah yang hendak menuju ke makam Sunan Kudus," ujarnya.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015