Berkembang pesatnya media sosial dalam beberapa tahun terakhir menjadi ajang promosi gratis bagi kami, yakni mempromosikan destinasi wisata di Gunung Kidul. Media sosial sangat membantu kami,"
Gunung Kidul (ANTARA News) - Pengelola lokasi wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggunakan media sosial sebagai ajang untuk mempromosikan destinasi wisata yang dikelolanya.

"Berkembang pesatnya media sosial dalam beberapa tahun terakhir menjadi ajang promosi gratis bagi kami, yakni mempromosikan destinasi wisata di Gunung Kidul. Media sosial sangat membantu kami," kata pengelola penyewaan alat snorkling Bintang Nglambor Snorkling (BNS) Pantai Nglambor Yusuf Aditya Putratama di Gunung Kidul, Minggu.

Ia mengatakan diri memanfaatkan media sosial baik itu instagram, twitter, facebook, dan path untuk mempublikasikan. Dirinya secara rutin mengunggah foto, video, ataupun informasi seputar destinasi yang dikelolanya.

"Sebisa mungkin foto kami publikasikan. baik melalui profil telepon genggam dan pesan pribadi rutin menginformasikan mengenai Pantai Nglambor," katanya.

Menurut Aditya, cara ini cukup efektif untuk menambah jumlah kunjungan. Meurutnya, jejaring sosial bisa menampilkan foto maupun artikel mengenai destinasi wisata yang dikelolanya.

"Banyak tamu yang datang karena melihat keindahan alam dari jejaring sosial, bahkan beberapa di antaranya dari luar negeri," kata dia.

Untuk itu, kata dia, pihaknya secara rutin memperbaharui secara berkala di jejaring sosial.

"Sebisa mungkin setiap hari memberikan informasi mengenai BNS. Selain itu jam berapa bisa untuk melakukan snorkling, dan apa saja fasilitas," katanya.

Sementara itu, salah satu staf dari Kampung Emas Putat, Kecamatan Patuk, Ervan Bambang mengatakan selain foto dan artikel yang diunggah menggunakan media sosial, dirinya mengunggah video melalui youtube.

"Selain media sosial, kami membuat film pendek mengenai apa itu kampung emas," kata Bambang.

Ia mengatakan melalui film pendek, dirinya memperkenalkan keunikan Kampung Emas. Selain itu, melalui gambar dan suara, calon pengunjung bisa mengetahui apa saja yang disediakan oleh destinasi wisata yang baru beberapa tahun terakhir dikembangkan tersebut.

"Kami mencoba menawarkan yang baru. Sehingga butuh pemahaman lebih lengkap, video jadi salah satu alternatif," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015