Timika (ANTARA News) - Para prajurit TNI AD se-Garnisun Timika mendukung penuh program pemerintah dalam rangka swasembada pangan dan menjadikan Kabupaten Mimika sebagai salah satu lumbung pangan di Provinsi Papua.

Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf. Rafles Manurung di Timika, Senin, mengatakan bahwa jajaran TNI di Timika telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemkab setempat dalam rangka mendukung upaya dan program swasembada pangan.

Melalui nota kesepahaman itu, kata dia, prajurit TNI yang bertugas sebagai bintara pembina desa (babinsa) dan para anggota koramil akan terlibat langsung dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para petani lokal tentang bagaimana cara menanam padi dan bercocok tanam lainnya.

"Para prajurit kami, khususnya babinsa dan anggota koramil, telah dilatih sehingga memiliki kemampuan setara dengan para penyuluh pertanian lapangan (PPL) Dinas Pertanian sehingga nantinya dapat melatih para petani untuk menanam padi, jagung, singkong, dan lain-lain. Ini program nasional yang harus kita dukung dan sukseskan di tingkat daerah," kata Rafles.

Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Mimika, pemkab setempat kini tengah membangun sebuah irigasi di Kampung Limau Asri-SP5.

Kepala Dinas Pertanian Mimika Yohana Paliling mengatakan bahwa irigasi di SP5 itu diharapkan dapat mengairi area persawahan seluas 500 hektare. Saat ini luas area persawahan yang sudah dicetak sekitar 200 hektare.

Khusus di Papua, kata dia, tanaman pangan unggulan yang ditargetkan mampu mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, yaitu padi, jagung, kedelai, dan umbi-umbian.

"Kalau pembangunan bendungan sudah bisa rampung tahun ini, ke depan para petani bisa menanam tiga kali setahun. Kalau selama ini mereka hanya tanam sekali setahun karena hanya mengandalkan air hujan," kata Yohana.

Selain di SP5, lokasi lain yang berpotensi dapat dikembangkan pertanian sawah, seperti di Kampung Mulia Kencana-SP7 dan Mware di Distrik Mimika Timur.

Distan Mimika menargetkan luas area persawahan yang bisa digarap tahun ini, yaitu 621 hektare dengan target produksi gabah mencapai 2.428 ton, sedangkan produksi jagung ditargetkan bisa mencapai 830 ton dan kedelai ditargetkan mampu memproduksi 260 ton.

Tanaman pangan yang paling potensial dikembangkan di Mimika, yaitu umbi-umbian, seperti petatas, keladi, singkong, dan jenis umbian lainnya. Lahan yang disiapkan untuk tanaman umbi-umbian seluas 736 hektare dengan target produksi mencapai 5.363 ton.

Jika semua rencana program itu bisa terlaksana, Yohana sangat optimistis bahwa ke depan Kabupaten Mimika bisa menjadi salah satu daerah lumbung pangan, terutama di Provinsi Papua.

(E015)

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015