Jember (ANTARA News) - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengeluhkan anjloknya harga gabah menjelang musim panen raya di kabupaten setempat.

"Saat ini harga gabah kering giling berkisar Rp3.400 hingga Rp3.700 per kilogram, padahal sebelumnya berkisar Rp4.500 hingga Rp4.900 per kilogram," kata Ketua HKTI Jember Jumantoro di Kabupaten Jember, Senin.

Menurut dia, harga gabah yang dijual petani dibawah harga pembelian pemerintah (HPP) dan hal ini sangat merugikan petani, apalagi harga gabah jatuh saat masa panen.

Berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 2012, saat ini harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp3.300 per kilogram dan gabah kering giling (GKG) Rp4.200 per kilogram.

"Hampir setiap tahun harga gabah anjlok pada musim panen raya dan pemerintah terlihat tenang-tenang saja, sehingga petani semakin sengsara," ucap Ketua Asosiasi Pangan Jawa Timur itu.

Ia berharap pemerintah juga menaikkan HPP gabah dan beras yang dinilai sudah tidak relevan karena tidak berimbang dengan ongkos produksi yang dikeluarkan petani.

"Tidak berpihaknya kebijakan pemerintah terhadap petani membuat sektor pertanian ditinggalkan kaum muda karena tidak menjanjikan kesejahteraan, namun di satu sisi pemerintah mendorong swasembada pangan," paparnya.

Jumantoro menjelaskan seharusnya pemerintah bisa memberikan subsidi hasil pertanian untuk memberikan motivasi kepada petani meningkatkan produksi panennya.

"Kembalikan peran dan fungsi Bulog sebagai penyangga ketahanan pangan nasional dan jangan ikut berdagang," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah akan mengumumkan penaikan harga pokok pembelian gabah, setelah para menteri terkait melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Bogor Minggu, pada (15/3) malam.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015