PBB (ANTARA News) - Bantuan kemanusiaan buat Vanuatu mulai diberikan dan badan PBB meningkatkan respons mereka setelah negara Pasifik itu diterjang Topan Pam, kata seorang juru bicara PBB di Markas PBB, New York, Senin (16/3).

Kantor bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan satu tim Koordinasi dan Penilaian Bencana PBB tiba di Ibu Kota Vanuatu, Port Villa, Senin, untuk mendukung pemerintah dalam mengkoordinasikan, menanganan informasi dan upaya penilaiaan, kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, dalam satu taklimat harian.

"Bantuan kemanusiaan telah dimulai di berbagai daerah yang telah bisa dijangkau oleh mitra," kata Haq, sebagaimana dikutip Xinhua di Jakarta, Selasa pagi.

"UNICEF (Dana Anak PBB), misalnya, berada di lapangan untuk menyediakan air bersih dan dukungan kebersihan, dan barang kebutuhan rumah tangga mulai diberikan kepada keluarga yang memerlukan."

Topan Tropis Pam menerjang Port Vila pada malam 13 Maret, menewaskan sedikitnya 24 orang dan merusak atau menghancurkan 90 persen bangunan di pulau dengan penduduk paling padat, kata pemerintah.

Negara lain di wilayah tersebut juga terpengaruh, seperti Kiribato, Tuvalu dan Kepulauan Solomon. Mengingat luasnya daerah geografik yang terpengaruh oleh topan itu, operasi tanggap bencana diperkirakan akan menghadapi tantangan logistik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wilayah Pasifik Barat mengkoordinasikan reaksi tanggap bencana bersama Kementerian Kesehatan di Vanuatu dan organisasi lain kemanusiaan untuk menyediakan bantuan kesehatan yang sangat diperlukan bagi negara Pasifik itu.

WHO mengirim ahli reaksi darurat dan kesehatan dengan membawa pasokan ke Vanuatu dan berkomunikasi erat dengan Pemerintah Australia serta Selandia Baru, UNICEF serta organisasi lain guna memastikan Vanuatu memperoleh sumber daya yang benar untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.

Di dalam satu pesan, Presiden Dewan Sosial dan Ekonomi PBB (ECOSOC) Martin Sajdik mengatakan Topan Pam adalah pengingat kuat bahwa pengurangan resiko bencana harus menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional, regional serta global, kata Haq.

Ia menambahkan Vanuatu sekarang menghadapi kondisi besar darurat kemanusiaan dan "tak boleh menyia-nyiakan waktu untuk bertindak". Haq menambahkan sementara menangani krisis dalam waktu dekat, masyarakat internasional harus mulai memikirkan tindakan jangka menengah dan panjang guna menunjang upaya pemulihan di Vanuatu.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015