Saat ini, belum ada tanda-tanda ke `siaga`
Purwokerto (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal, Jawa Tengah, masih berstatus waspada meskipun dalam beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan aktivitas.

"Iya, mengalami peningkatan aktivitas, gempa-gempa embusannya cukup banyak namun statusnya masih tetap waspada," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet PVMBG Pemalang Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Disinggung mengenai kemungkinan status Gunung Slamet ditingkatkan kembali menjadi "siaga", dia mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada tanda-tanda yang dapat dijadikan sebagai barometer untuk meningkatkan status itu.

"Saat ini, belum ada tanda-tanda ke siaga. Yang selalu kami imbaukan agar tetap menaati rekomendasi untuk tidak ada aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet," katanya.

Berdasarkan data pengamatan visual yang dilakukan PVMBG pada tanggal 16 Maret 2015, pukul 06.00 WIB, hingga tanggal 17 Maret 2015, pukul 06.00 WIB, Gunung Slamet terhalang kabut dan saat terang, teramati embusan asap putih tebal dengan tinggi 100-500 meter.

Sementara dari sisi kegempaan, pada tanggal 16 Maret 2015 tercatat sebanyak 963 kali gempa embusan yang terekam di Gunung Slamet.

Menurut informasi yang dihimpun, warga yang bermukim di lereng Gunung Slamet sempat dikejutkan oleh suara dentuman keras sebanyak satu kali yang terjadi pada tanggal 13 Maret 2015, pukul 10.30 WIB.

Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, kembali mengalami peningkatan aktivitas setelah lima tahun "tertidur" sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi "waspada" pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 21.00 WIB.

Oleh karena aktivitasnya cenderung meningkat, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet menjadi "siaga".

Setelah 12 hari berstatus "Siaga" dan aktivitasnya cenderung turun, PVMBG pada tanggal 12 Mei 2014, pukul 16.00 WIB, menurunkan status Gunung Slamet menjadi "waspada".

Akan tetapi sejak tanggal 12 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB, status Gunung Slamet kembali dinaikkan menjadi "siaga" karena aktivitasnya cenderung meningkat.

Setelah menunjukkan penurunan aktivitas cukup lama, PVMBG pada tanggal 5 Januari 2015, pukul 16.00 WIB, menurunkan status Gunung Slamet dari "siaga" menjadi "waspada".

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015