Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mendominasi pangsa pasar udang di Amerika Serikat dengan nilai 93,5 juta dolar AS pada Januari 2015 lalu, atau menguasai pangsa pasar sebesar 22,7 persen dengan produk shrimp warm water peeled frozen.

"Tentu saja ini merupakan kabar baik di tengah upaya pemerintah Indonesia menggenjot peningkatan ekspor 300 persen pada tahun 2019," kata Atase Perdagangan di Keduataan Besar RI Washington DC, Ni Made Ayu Marhini, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.

Berdasarkan data perdagangan pemerintah Amerika Serikat pada Maret 2015, Indonesia mencetak rekor sebagai penguasa ekspor udang ke AS dengan nilai 93,5 juta dolar AS atau mendominasi dengan menguasai pangsa pasar sebesar 22,7 persen.

Posisi ini disusul India yang membukukan 91,4 juta dolar AS, atau menguasai 22,19 persen pangsa pasar, Ekuador dengan 51,1 juta dolar AS dan pangsa pasar 12,41 persen.

Dari kawasan ASEAN, Vietnam meraup sekitar 44,3 juta dolar AS dengan pangsa 10,7 persen, dan Thailand berhasil menjaring 34,2 juta dolar AS dengan pangsa 8,3 persen, sementara Malaysia sebesar 14,3 juta dolar AS dengan pangsa 3,49 persen.

Menurut Made, Indonesia harus bisa mengawal momentum kinerja ekspor yang sudah baik tersebut agar ekspor meningkat sepanjang tahun. Indonesia juga harus menjaga agar hama penyakit yang sedang dialami oleh produsen udang lainnya di dunia tidak terjadi di Indonesia.

"Produk udang adalah top seafood yang diminati pasar AS sehingga peluang bisnisnya sangat menjanjikan," lanjut Made.

Hal utama lainnya yang perlu dijaga dalam mempertahankan posisi Indonesia, lanjut Made, adalah dengan memastikan bahwa kualitas produk udang yang diproduksi memang kualitas terbaik dan memenuhi standar kesehatan dan keselamatan.

Menurut Made, tren permintaan AS untuk produk ikan yang semakin meningkat merupakan peluang bisnis bagi petani dan pengusaha udang nasional.

"Apalagi kita sedang berupaya untuk membangun sumber daya maritim sebagai sumber kekuatan ekonomi terbarukan," katanya.

US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan bahwa lebih dari 90 persen pasar ikan dan produk ikan di AS diisi melalui impor dengan tren konsumsi yang meningkat. Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa tidak hanya produk udang yang memiliki peluang di pasar AS, namun juga produk perikanan lainnya, seperti tuna, kepiting, dan produk olahan (kaleng).

Pada 2014, total ekspor produk fish and seafood Indonesia ke AS mencapai 1,3 miliar dolar AS, sedangkan total ekspor produk udang mencapai sekitar 1,1 miliar dolar AS.

"Angka ini telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu eksportir utama perikanan dan produk perikanan ke AS, terutama produk udang," tutup Made.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015